Peringkat ini dihitung berdasarkan performa klub di kompetisi internasional, kualitas liga domestik, serta pengelolaan organisasi sepak bola di masing-masing negara.
Untuk mengejar ketertinggalan, Erick menegaskan bahwa pengembangan klub-klub lokal menjadi prioritas utama.
Hal ini mencakup investasi dalam fasilitas pelatihan, rekrutmen pelatih berkualitas, serta pembinaan pemain muda.
"Kami ingin klub-klub di Indonesia mampu bersaing tidak hanya di level ASEAN, tetapi juga di tingkat Asia dan dunia. Langkah awalnya adalah memperbaiki pengelolaan internal," jelas Erick.
Dengan berbagai inisiatif yang dilakukan, PSSI berharap dapat menciptakan ekosistem sepak bola yang lebih profesional dan kompetitif di Indonesia.
Dukungan dari FIFA, kolaborasi dengan klub internasional, serta partisipasi legenda sepak bola dunia diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan liga domestik.
"Semua ini adalah bagian dari langkah panjang untuk mengembalikan kejayaan sepak bola Indonesia. Kami ingin memastikan bahwa mimpi menjadi yang terbaik di Asia Tenggara bukan sekadar wacana, tetapi benar-benar terwujud," tutup Erick.
Dengan langkah-langkah strategis ini, publik sepak bola Indonesia menanti perubahan nyata yang dapat membawa liga domestik naik peringkat, sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah sepak bola ASEAN dan dunia.