KORANPALPOS.COM - Menjelang pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Prabumulih mengambil langkah strategis dengan menggelar kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih.
Acara ini berlangsung pada Jumat, 22 November 2024, di Hotel Gran Nikita, dan dihadiri oleh puluhan pelajar dan mahasiswa dari Prabumulih. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi serta menangkal berita hoax yang marak beredar di media sosial.
Sosialisasi tersebut dibuka oleh Komisioner KPU Kota Prabumulih, Resa Amilia, yang didampingi oleh rekannya, Vini Nurtawilia dan Sekretaris KPU, Yasrin Abidin. Dalam sambutannya, Resa menekankan bahwa kegiatan ini merupakan upaya KPU untuk menjangkau kaum muda, yang dianggap sebagai elemen penting dalam demokrasi.
"Kami sebagai lembaga penyelenggara tidak hanya melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas, tetapi juga kepada para kaum muda. Peran mereka dalam demokrasi sangat krusial," ungkapnya.
BACA JUGA:Dinas Pertanian OKU Vaksinasi 1.087 Hewan Rabies
BACA JUGA:Kendalikan Inflasi dan Tingkatkan Ketahanan Pangan : Tanam Bawang Merah !
Resa juga berharap bahwa melalui sosialisasi ini, para peserta dapat memahami peran serta mereka dalam mensukseskan pilkada yang damai dan bebas dari hoax. "Kami ingin para peserta mengikuti acara ini dengan sungguh-sungguh dan ilmu yang mereka dapatkan nantinya bisa disampaikan kepada masyarakat, teman, dan keluarga," tambahnya.
Dikatakan Resa, kegiatan sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya. Pertama adalah Tomi Siahaan, seorang penggiat demokrasi yang membahas mengenai peran kaum muda dalam pemilu dan pilkada. Kedua adalah Edison, seorang jurnalis dari Prabumulih, yang memberikan penjelasan tentang cara menangkal berita hoax.
Tomi Siahaan menjelaskan bahwa generasi milenial dan Gen Z memiliki peran yang sangat menentukan dalam pemilu.
"Data dari KPU pusat menunjukkan bahwa partisipasi kaum muda dalam pemilu sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa pemilih muda dapat menentukan arah kepemimpinan di masa depan," ujarnya.
BACA JUGA:Polres Muara Enim Ungkap Kasus TPPO Melalui Aplikasi Michat
BACA JUGA:Polda Sumsel Musnahkan 2,72 Kilogram Sabu dan 670 Butir Ekstasi
Sementara itu, Edison yang juga merupakan Ketua Komunitas Wartawan Harian, Online dan Televisi (KW-HOT), menegaskan bahwa meski kaum muda adalah generasi yang melek digital, mereka juga sangat rentan terhadap pengaruh berita hoax.
Dalam presentasinya, Edison menjelaskan ciri-ciri, jenis, dan cara mengatasi berita hoax agar peserta tidak terpengaruh dan tidak turut menyebarkannya.
"Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghindari hoax, seperti berhati-hati dengan judul berita yang provokatif dan tidak hanya membaca judul tanpa memahami isi berita," jelasnya.