Gula konsumsi mengalami kenaikan sebesar 0,61 persen atau Rp110 menjadi Rp18.060 per kg.
Kenaikan harga minyak goreng kemasan sederhana juga tercatat sebesar 1,03 persen atau Rp190, menjadikan harga minyak goreng mencapai Rp18.600 per kg.
Namun, minyak goreng curah justru mengalami penurunan harga sebesar 0,41 persen atau Rp70, sehingga harga minyak goreng curah menjadi Rp16.970 per kg.
Hal ini menunjukkan adanya fluktuasi harga di pasar minyak goreng yang bisa memengaruhi pola konsumsi masyarakat.
Sedangkan, harga tepung terigu curah mengalami penurunan sebesar 0,59 persen atau Rp60, menjadi Rp10.040 per kg.
Tepung terigu non curah juga turun sebesar 1,07 persen atau Rp140, sehingga harganya menjadi Rp12.970 per kg.
Penurunan harga kedua jenis tepung ini bisa menjadi kabar baik bagi industri makanan yang menggunakan bahan baku tepung terigu.
Selain bahan pokok yang sudah disebutkan, harga jagung di tingkat peternak juga mengalami kenaikan.
Harga jagung tercatat naik sebesar 1,67 persen atau Rp100, menjadi Rp6.090 per kg.
Kenaikan harga jagung ini tentunya berpengaruh pada harga pakan ternak, yang bisa berimbas pada harga daging dan telur di pasaran.
Begitu pun dengan harga garam halus beryodium yang naik sebesar 0,35 persen atau Rp40, menjadikannya Rp11.590 per kg.
Kenaikan harga garam ini meskipun tidak terlalu signifikan, namun tetap perlu dicatat karena garam merupakan bahan penting dalam industri makanan.
Komoditas ikan juga mengalami fluktuasi harga yang signifikan pada hari ini.
Harga ikan kembung naik sebesar 1,89 persen atau Rp700 menjadi Rp37.720 per kg, sementara harga ikan tongkol juga naik sebesar 1,60 persen atau Rp500 menjadi Rp31.690 per kg.
Namun, harga ikan bandeng sedikit turun sebesar 0,27 persen atau Rp90, menjadi Rp33.070 per kg.
Kenaikan harga pangan yang terjadi pada Sabtu ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat, terutama yang mengandalkan komoditas-komoditas tersebut dalam kehidupan sehari-hari.