Pembangunan Jalan Tol Betejam Resmi Dimulai : Dukungan Infrastruktur untuk Pertumbuhan Ekonomi Sumatera !

Kamis 21 Nov 2024 - 12:49 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Dengan dukungan fasilitas modern, rest area akan menjadi pusat aktivitas ekonomi yang dapat menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar.

UMKM lokal akan mendapatkan manfaat langsung dari kehadiran proyek ini, yang pada akhirnya turut mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Hutama Karya berkomitmen menghadirkan infrastruktur berkualitas tinggi di proyek ini.

BACA JUGA:Proyek Raksasa Senilai Rp22,16 Trilin di Sumatera Selatan Tuntas Awal 2025 : Membuka Peluang Investasi Baru !

BACA JUGA:Proyek Raksasa Tol Kapal Betung Ditarget Rampung 2024

Salah satu elemen penting adalah pembangunan Jembatan Balance Cantilever di Sungai Musi, yang dilengkapi teknologi Structure Health Monitoring System (SHMS).

Teknologi ini memungkinkan pemantauan kekuatan struktur jembatan secara real-time, baik selama masa konstruksi maupun operasional.

Menurut Adjib, pembangunan Seksi IB Babat Supat – Tungkal Jaya ditargetkan selesai pada awal 2026, setelah pengerjaan selama 16 bulan.

Sementara itu, Seksi II Interchange Tungkal Jaya – Interchange Bayung Lencir terdiri dari dua paket pengerjaan, yakni Paket II A yang direncanakan selesai pada April 2026 dan Paket II B pada Februari 2026.

Proyek ini juga dirancang untuk mendukung pemerataan akses pendidikan, layanan kesehatan, dan fasilitas publik di wilayah Jambi.

Jalan Tol Betejam diharapkan mempermudah mobilitas masyarakat dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional.

Sebagai bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), proyek ini akan menghubungkan Jambi dengan provinsi lainnya di Sumatera, menciptakan jaringan transportasi yang lebih efisien.

Hingga kini, Hutama Karya telah membangun lebih dari 1.235 kilometer ruas JTTS, dengan sebagian besar ruas telah beroperasi.

"Dengan rampungnya seluruh proyek JTTS, konektivitas antara Lampung hingga Jambi akan semakin baik. Hal ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat Sumatera dalam berbagai aspek, termasuk peningkatan daya saing ekonomi," tambah Adjib.

Pembangunan ruas tol ini juga memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Hutama Karya memastikan bahwa proyek ini dilaksanakan dengan memperhatikan dampak lingkungan, seperti penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam konstruksi dan pengelolaan limbah.

Kategori :