Menurut sejumlah saksi mata yang berada di lokasi, keributan terjadi pada sesi pertama setelah kedua paslon mulai mengemukakan visi dan misi mereka.
Ketika suasana semakin memanas, panitia berusaha meredam situasi dengan meminta para pendukung untuk tenang.
Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
BACA JUGA:Debat Perdana Pilkada Muratara Diwarnai Kericuhan Antarpendukung Paslon : Polisi Lepaskan Tembakan !
Akhirnya, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, panitia acara memutuskan untuk membatalkan sisa debat yang masih direncanakan.
"Suasana mulai tidak terkendali, dan saya rasa itu yang membuat paslon nomor urut 1 dan wakilnya memutuskan untuk keluar," ujarnya.
Sementara itu, pihak penyelenggara, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten OKU, hingga berita ini diturunkan, belum berhasil memberikan tanggapan resmi mengenai pembatalan acara debat tersebut.
Ketua KPU OKU, Rahmat Hidayat, yang dihubungi oleh sejumlah wartawan, belum memberikan pernyataan terkait insiden tersebut.
Masyarakat OKU, khususnya yang mengikuti acara debat melalui nonton bareng di beberapa posko, mengaku kecewa dengan batalnya acara yang seharusnya menjadi kesempatan bagi kedua paslon untuk memaparkan program dan visi mereka kepada publik.
Seorang warga Baturaja, Amira, mengungkapkan rasa kekecewaannya.
"Sangat disayangkan. Kami sudah menunggu untuk melihat debat, tapi malah jadi kacau seperti ini. Seharusnya acara seperti ini bisa menjadi ajang untuk memilih pemimpin yang tepat," ujarnya.
Batalnya debat tersebut menambah daftar insiden dalam rangkaian Pilkada OKU 2024.
Sebelumnya, beberapa acara kampanye juga sempat diwarnai ketegangan antara pendukung dari berbagai pihak.
Meski demikian, pembatalan debat ini menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat dan pengamat politik setempat.
Pihak-pihak yang terlibat, baik dari tim kampanye maupun pendukung, diharapkan untuk lebih menjaga sikap dan mengedepankan prinsip demokrasi dalam pemilihan kepala daerah kali ini.