Harga kendaraan BYD di Indonesia juga masih menjadi misteri, dengan pihak perusahaan mengajak masyarakat untuk menunggu hingga waktu peluncuran resmi pada semester pertama 2024.
BYD saat ini sedang melakukan uji jalan di Indonesia untuk mengumpulkan data yang akurat sebelum menentukan jenis mobil yang akan dipasarkan.
Mereka berkomitmen untuk membawa produk yang kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia.
Terkait kendala infrastruktur pengisian daya mobil listrik di Indonesia, Liu Xueliang menjelaskan bahwa BYD memiliki dua solusi.
Pertama, peningkatan daya jelajah mobil listrik, yang telah terbukti efektif di China.
Dalam 10 tahun terakhir, China berhasil mengatasi masalah infrastruktur dengan meningkatkan jarak tempuh mobil listrik dari 200-300 kilometer menjadi 400-600 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Cara kedua adalah dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan pihak ketiga untuk bersama-sama membangun ekosistem EV yang saling menguntungkan.
BYD berharap dapat bekerja sama dengan mitra lokal di Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur pengisian daya EV, sehingga semakin banyak stasiun pengisian listrik yang tersedia di seluruh negeri.
Keputusan BYD untuk masuk ke pasar Indonesia menandai langkah maju dalam mendukung transisi menuju kendaraan ramah lingkungan di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya mobil listrik.
Pada 2024 nanti, konsumen di Indonesia akan memiliki opsi yang lebih luas dalam memilih kendaraan listrik berkualitas dari BYD.(ant)