Sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dikelola oleh Bulog tercatat naik sebesar 0,32 persen atau Rp40 menjadi Rp12.590 per kg.
Kenaikan harga beras ini disinyalir akibat meningkatnya biaya produksi dan distribusi, yang berdampak pada harga di pasaran.
Kenaikan harga pada jenis beras yang berbeda ini diharapkan tidak terlalu memengaruhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah, karena pemerintah masih memberikan bantuan pangan dan harga yang terjangkau melalui Bulog.
BACA JUGA:Harga Pangan 6 November 2024 : Bawang Merah hingga Beras Naik, Daging Sapi Turun menjadi Rp133.470
BACA JUGA:Harga Pangan 5 November 2024 : Terus Merangkak Naik, Daging Ayam Tembus Rp39.460 per Kilogram !
Harga bawang merah dan bawang putih bonggol juga mengalami kenaikan. Harga bawang merah naik sebesar 0,25 persen atau Rp90 menjadi Rp36.200 per kg.
Di sisi lain, harga bawang putih bonggol mencatat kenaikan yang lebih tinggi, yaitu 2,11 persen atau Rp860 menjadi Rp41.610 per kg.
Kenaikan harga bawang ini seringkali dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang memengaruhi hasil panen dan ketersediaan stok.
Untuk cabai, harga cabai merah keriting naik 0,24 persen atau Rp70 menjadi Rp28.950 per kg, sedangkan harga cabai rawit merah naik signifikan sebesar 1,94 persen atau Rp810 menjadi Rp42.490 per kg.
Kenaikan harga cabai biasanya mengikuti pola musiman di mana permintaan yang tinggi tidak diimbangi dengan ketersediaan pasokan yang memadai.
Selain daging ayam yang mengalami kenaikan harga, beberapa produk hewani lainnya juga menunjukkan fluktuasi.
Harga daging sapi murni tercatat mengalami penurunan 5,37 persen atau sebesar Rp7.230, sehingga harga daging sapi per kilogram menjadi Rp127.520.
Sebaliknya, harga telur ayam ras mengalami kenaikan sebesar 2,81 persen atau Rp800, menjadikan harga per kilogramnya mencapai Rp29.230.
Kenaikan harga telur ayam dan daging ayam ini diperkirakan disebabkan oleh meningkatnya biaya pakan dan operasional peternakan.
Sementara itu, penurunan harga daging sapi dapat disebabkan oleh tingginya suplai yang memenuhi permintaan pasar saat ini, sehingga harga menjadi lebih terjangkau bagi konsumen.
Kenaikan harga juga terjadi pada beberapa komoditas lain yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari, seperti kedelai biji kering impor yang naik sebesar 2,17 persen atau Rp230 menjadi Rp10.810 per kg.