Lebih jauh lagi, anggapan kapal sebagai perempuan memiliki makna bahwa kapal adalah pelindung di lautan luas.
Kapal dianggap sebagai penjaga yang setia dan mampu melindungi pelaut dari berbagai tantangan alam.
Para pelaut mengandalkan kapal untuk membawa mereka menempuh perjalanan panjang, mengarungi ombak dan badai dengan selamat.
Penggambaran kapal sebagai sosok perempuan menunjukkan rasa hormat dan kepercayaan para pelaut terhadap kapal mereka.
Kapal tidak hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga menjadi tempat tinggal, tempat berlindung, serta teman setia bagi para pelaut yang berlayar jauh dari daratan.
Bagi Pertamina, Kapal Gamsunoro tak hanya sekadar sarana transportasi minyak, tetapi juga kebanggaan perusahaan yang telah lama berkecimpung di dunia pelayaran.
Setiap kali berlayar, Gamsunoro membawa harapan, tanggung jawab, serta perlindungan bagi awak kapal dan muatannya.
Penghormatan terhadap kapal sebagai simbol perempuan ini juga tercermin dari perhatian yang diberikan perusahaan pada kapal tersebut.
Dari perawatan, peningkatan teknologi, hingga pemantauan rutin, semua ini menunjukkan betapa kapal dianggap penting dalam keberhasilan perusahaan.
Asosiasi kapal dengan sosok perempuan merupakan tradisi yang kaya akan makna dan nilai sejarah.
Mulai dari perawatan, bentuk, hingga ikatan emosional yang kuat antara kapal dan awaknya, kapal memang diibaratkan seperti sosok perempuan yang menjaga dan melindungi.
Di Pertamina, tradisi ini dilanjutkan dengan merawat kapal-kapalnya, termasuk Gamsunoro, dengan perhatian penuh agar selalu siap berlayar dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.