PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatera Selatan mengharapkan perhatian lebih dari Presiden Prabowo Subianto mengingat Palembang merupakan kota tertua di Indonesia.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Palembang Rudi Indawan dikonfirmasi di Palembang, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya berharap untuk pembangunan Palembang, sebagai kota tertua di Indonesia.
"Berharap diperhatikan pemerintah pusat. Bantuan-bantuan revitalisasi bawah Jembatan Ampera. Membangun jati diri sebagai kota tertua di Indonesia," katanya.
Menurutnya saat ini, giat-giatnya Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang menyusuri anak-anak Sungai Musi, ada banyak potensi destinasi wisata dan usaha mikro kecil menengah ke atas.
BACA JUGA:Survei LKPI : RDPS Berpotensi Menang di Pilkada Kota Palembang
BACA JUGA:Begini Cara Mengunduh Foto Resmi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 !
"Kita butuh dukungan merevitalisasi dan menata kembali anak-anak Sungai Musi dan pinggiran Sungai Musi. Karena potensi Palembang dari sungai, karena kita kota sungai," katanya pula.
Ia menambahkan dengan pemerintah baru memberikan perhatian lebih, maka Palembang akan berjaya sebagai kota sungai.
Selain itu Palembang mempunyai sejarah panjang dalam bingkai NKRI.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan menata ulang aliran sungai salah satunya di kawasan Taman Purbakala untuk menjadikan tempat wisata Purbakala Sriwijaya Center.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG 19 Oktober 2024 : Hujan Bakal Guyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia !
BACA JUGA:Masyarakat Sumsel Diimbau Waspada Bencana Banjir
Penjabat Wali Kota Palembang Ucok Abdulrauf Darmenta mengatakan bahwa Pemkot Palembang terus mengupayakan melestarikan aliran sungai di kawasan Taman Purbakala untuk menjadikan sebagai tempat wisata.
Adapun aliran sungai yang dimaksud ialah Sungai Kedukan yang terhubung mengalir ke sungai Musi dan menjadi proyek rintisan wisata masyarakat wong kito tersebut.
Pemkot Palembang juga membangun tiga wisata heritage di kawasan Benteng Kuto Besak.