“Kalau bisa menggunakan keran, tetapi jika belum ada keran, boleh menggunakan tempat penampung air lalu dialirkan pakai gayung. Intinya, air tidak boleh dipakai bersama-sama karena akan menularkan dari satu orang ke orang lain,” paparnya.
BACA JUGA:Salad Sayur : Nutrisi Segar yang Tak Terpisahkan dari Gaya Hidup Sehat
BACA JUGA:Labu Siam: Sayuran Sederhana, Manfaat Luar Biasa untuk Tubuh
Edukasi tentang pentingnya mencuci tangan sudah mulai diberikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak tahun 2000.
Namun, kebiasaan ini semakin ditingkatkan lagi selama pandemi COVID-19, ketika masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga kebersihan tangan untuk mencegah penyebaran virus.
Prof. Mei menekankan bahwa meski situasi pandemi telah membaik, kebiasaan mencuci tangan harus tetap dilanjutkan sebagai langkah pencegahan terhadap berbagai penyakit.
Kemenkes terus menghimbau masyarakat untuk menjadikan mencuci tangan dengan sabun sebagai kegiatan positif yang bersifat global guna membantu keselamatan umat manusia dari ancaman berbagai penyakit.
BACA JUGA:8 Kehebatan Air Jeruk Nipis Hangat di Pagi Hari, Kamu Harus Coba !
BACA JUGA:Getah Bunga Kamboja Dapat Menghilangkan Kutil dan Tahi Lalar
Selain mencuci tangan, Prof. Mei juga mengingatkan masyarakat untuk mengadopsi kebiasaan baik lainnya, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Kebiasaan ini tidak hanya akan membantu mencegah penyebaran virus dan bakteri, tetapi juga akan membangun pola hidup sehat yang berkelanjutan.
“Setelah pandemi ini, kita harus tetap menjaga kebiasaan baik yang sudah terbentuk. Mencuci tangan, menjaga jarak, dan menerapkan protokol kesehatan lainnya adalah cara yang efektif untuk menjaga kesehatan diri dan orang lain,” ujarnya.
Pentingnya kampanye mencuci tangan juga diakui oleh banyak pihak.
Banyak sekolah dan lembaga kesehatan yang aktif melakukan kampanye ini, terutama di kalangan anak-anak.
Dengan melibatkan anak-anak dalam proses belajar mencuci tangan dengan benar, diharapkan mereka dapat menginternalisasi kebiasaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Prof. Mei menyarankan agar sekolah-sekolah menyediakan fasilitas mencuci tangan yang memadai, seperti sabun, air mengalir, dan tempat penampung air yang bersih.