Hingga saat ini, kondisi korban yang dirawat belum sepenuhnya pulih, dan pihak rumah sakit masih terus memantau perkembangan kesehatannya.
Sementara itu, keluarga korban yang meninggal dunia sudah dihubungi oleh pihak kepolisian untuk proses identifikasi dan penyerahan jenazah.
Kedua jenazah korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk proses autopsi sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Meskipun masih dalam tahap penyelidikan, pihak kepolisian menduga bahwa kecelakaan ini terjadi akibat kurangnya kewaspadaan dari sopir bus saat melintas di lokasi kejadian.
Truk Fuso yang parkir di bahu jalan seharusnya memberikan tanda atau rambu-rambu darurat untuk memperingatkan pengendara lain.
Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi apakah truk tersebut telah memasang tanda peringatan yang sesuai.
Selain itu, faktor kelelahan juga menjadi salah satu hipotesis awal yang sedang didalami oleh pihak berwenang.
Mengingat perjalanan jarak jauh yang dilalui oleh bus AKAP, kemungkinan besar sopir bus bisa saja mengalami kelelahan atau kurang konsentrasi, yang menyebabkan kurangnya reaksi saat melihat truk parkir di depannya.
Peristiwa kecelakaan ini kembali menjadi pengingat bagi para pengendara, terutama kendaraan besar seperti bus dan truk, untuk selalu berhati-hati saat melintasi jalur-jalur yang rawan kecelakaan seperti Jalintim.
Pihak kepolisian juga mengimbau agar pengemudi selalu memasang tanda peringatan atau rambu-rambu darurat jika harus berhenti di bahu jalan, terutama di jalur yang padat lalu lintas seperti Jalintim.
AKP Pandri juga mengingatkan agar pengendara mematuhi aturan lalu lintas dan selalu menjaga kondisi fisik selama perjalanan panjang.
"Kami mengimbau kepada semua pengemudi, terutama bus dan truk, agar selalu waspada dan menjaga jarak aman dengan kendaraan lain, serta memastikan kendaraan dalam kondisi baik sebelum perjalanan," tambahnya.
Selain itu, pihak kepolisian setempat berencana untuk meningkatkan pengawasan di sepanjang Jalintim, terutama pada titik-titik rawan kecelakaan.
Jalur ini merupakan salah satu jalur utama yang menghubungkan Sumatera Selatan dan Jambi, sehingga sering dilintasi oleh kendaraan besar dan berisiko tinggi mengalami kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan maut di Jalintim Palembang-Jambi ini menjadi salah satu peristiwa tragis yang menambah catatan kecelakaan lalu lintas di wilayah Sumatera Selatan.
Dua nyawa melayang akibat kecelakaan ini, dan pihak kepolisian masih berupaya mengungkap secara pasti penyebab kecelakaan tersebut.