Kecepatan angin ini dapat mempengaruhi aktivitas pelayaran serta meningkatkan risiko kecelakaan di laut, khususnya bagi kapal-kapal kecil.
BMKG juga memberikan peringatan khusus terkait potensi banjir ROB, yaitu banjir yang disebabkan oleh naiknya permukaan air laut akibat pasang tinggi.
Pesisir Jawa Tengah dan pesisir barat Surabaya menjadi wilayah yang paling berisiko terkena dampak banjir ROB pada tanggal 30 September 2024.
Banjir ROB biasanya terjadi ketika pasang laut yang tinggi bertemu dengan hujan deras, sehingga air meluap dan menggenangi wilayah pesisir.
Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir Jawa Tengah dan Surabaya bagian barat diimbau untuk melakukan langkah-langkah pencegahan.
Seperti memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi dan memperkuat bangunan agar tidak mudah rusak ketika air pasang naik.
Cuaca ekstrem seperti yang diprakirakan oleh BMKG pada Senin ini bisa berdampak serius terhadap berbagai sektor, terutama transportasi, pertanian, dan kelautan.
Hujan deras dan petir dapat mengganggu aktivitas penerbangan dan pelayaran, terutama di wilayah yang terkena hujan petir.
Bandara yang terletak di daerah dengan potensi hujan petir harus waspada terhadap risiko penundaan atau pembatalan penerbangan akibat cuaca buruk.
Selain itu, sektor pertanian juga bisa terpengaruh, terutama jika hujan deras berlangsung cukup lama.
Tanaman yang terendam air terlalu lama bisa mengalami kerusakan atau bahkan gagal panen.
Di wilayah pesisir, nelayan juga harus berhati-hati karena gelombang tinggi dan angin kencang bisa membahayakan pelayaran.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau perkembangan cuaca melalui media resmi BMKG, baik itu melalui aplikasi mobile, situs web, maupun media sosial.
Dengan informasi cuaca yang tepat waktu dan akurat, diharapkan masyarakat bisa mengambil langkah-langkah antisipasi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif dari cuaca ekstrem ini.
Cuaca pada Senin, 30 September 2024, diprediksi akan dipenuhi oleh hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, petir, dan awan tebal di berbagai kota besar di Indonesia.
Pengaruh dari Siklon Khrathon di Laut Filipina dan sirkulasi siklonik di wilayah domestik menambah dinamika cuaca yang harus diwaspadai.