Namun, keunggulan tersebut tidak bertahan lama. Hanya dua menit setelah gol Raven, Yaman berhasil menyamakan kedudukan.
Berawal dari kesalahan sapuan pemain belakang Indonesia, bola jatuh di kaki Abdulrahman Al-Khadher Abdulnabi yang berdiri bebas di depan kotak penalti.
Tanpa pikir panjang, Abdulnabi melepaskan tendangan first-time yang meluncur deras ke gawang Indonesia.
Ikram Algiffari tak mampu menjangkau bola tersebut, dan skor pun berubah menjadi 1-1 pada menit ke-45+3.
Skor tersebut bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, Indra Sjafri segera melakukan pergantian pemain besar-besaran.
Empat pemain ditarik keluar, yakni Mufli Hidayat, Aditya Warman, Figo Dennis, dan Muhamad Ragil.
Sebagai gantinya, Indra memasukkan Arlyansyah Abdulmanan, Riski Afrisal, Sulthan Zaki Pramana, dan Fandi Bagus Pamungkas.
Perubahan ini tidak hanya bertujuan untuk menyegarkan tim, tetapi juga merombak formasi dari 3-5-2 menjadi 3-4-3 yang lebih menyerang.
Meski demikian, perubahan formasi ini belum memberikan dampak yang signifikan terhadap jalannya pertandingan.
Kedua tim masih kesulitan untuk menembus pertahanan lawan masing-masing.
Indonesia mencoba meningkatkan intensitas serangan melalui kombinasi di sayap, namun upaya mereka kerap kandas di kaki para bek Yaman yang tampil disiplin.
Yaman juga memiliki beberapa peluang di babak kedua, tetapi tidak ada yang benar-benar membahayakan gawang Ikram Algiffari.
Garuda Muda yang tampil lebih dominan dalam penguasaan bola terlihat kesulitan untuk menuntaskan peluang-peluang yang mereka dapatkan.
Hingga 30 menit berlalu di babak kedua, pertandingan tetap berjalan dengan tensi tinggi, namun tanpa tambahan gol dari kedua belah pihak.
Yaman berusaha menggempur pertahanan Indonesia di menit-menit akhir, namun usaha mereka gagal berbuah gol.