Alat-alat pemantau seismograf, kamera pengawas, dan sensor gas digunakan untuk mendeteksi setiap perubahan yang terjadi di gunung.
"Dengan teknologi ini, kami bisa memberikan informasi lebih cepat kepada masyarakat dan pihak terkait," kata Liswanto.
Berkat sistem pemantauan yang baik, pihak berwenang dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
Ini merupakan langkah krusial dalam menjaga keselamatan warga yang tinggal di sekitar kawasan rawan bencana.
Dengan adanya erupsi Gunung Semeru yang terjadi baru-baru ini, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang.
Dalam situasi seperti ini, kewaspadaan dan kesiapan menjadi hal yang sangat penting.
Mengingat bahwa aktivitas vulkanik dapat terjadi kapan saja, masyarakat diimbau untuk tidak panik, tetapi tetap mematuhi instruksi yang diberikan oleh petugas.
Sebagai gunung berapi aktif, Gunung Semeru memiliki potensi untuk meletus kembali.
Oleh karena itu, masyarakat harus senantiasa siap dan mengikuti arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk menjaga keselamatan diri dan lingkungan sekitar.
Dengan memahami kondisi dan dampak yang mungkin timbul, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi kemungkinan bencana alam yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Semeru.