Hal ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang untuk mengurangi risiko karhutla yang kerap disebabkan oleh kegiatan pembakaran lahan yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
Selain karhutla, Elen Setiadi juga menyoroti potensi bencana banjir yang mengintai wilayah Muba seiring dengan peralihan musim dari kemarau menuju musim penghujan.
Kabupaten Muba yang memiliki banyak wilayah rawa, dianggap rentan terhadap banjir, terutama saat intensitas hujan mulai meningkat.
BACA JUGA:Bikin Bangga Indonesia : 366 Helai Batik Jadi Koleksi Museum Antropologi Terbesar di Austria !
BACA JUGA:Kecelakaan Tragis Menimpa Siswi SMAN 3 Banyuasin III : Tewas Usai Ditabrak Truk Tronton !
"Muba lebih banyak rawa wilayahnya, dan saat ini sudah memasuki musim penghujan yang diperkirakan akan lebih panjang. Dengan pergantian musim ini, kita semua perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir," tegas Elen.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Muba harus segera mempersiapkan langkah-langkah antisipatif, baik dari segi kesiapan di lapangan maupun dalam menyediakan bantuan yang diperlukan oleh masyarakat apabila banjir terjadi.
Koordinasi dengan seluruh pihak, termasuk Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), juga sangat penting untuk memastikan penanganan bencana berjalan lancar dan efektif.
"Peningkatan koordinasi antar-stakeholder sangat penting. Kita tidak bisa memprediksi kapan bencana akan datang, sehingga kesiapan seluruh elemen, baik pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat harus senantiasa terjaga," imbuh Elen.
Setelah memberikan pengarahan kepada Satgas Gabungan, Pj Gubernur Elen Setiadi melanjutkan kegiatan dengan meninjau berbagai fasilitas dan peralatan yang dimiliki oleh BPBD Muba.
Ia meninjau kendaraan operasional yang digunakan Satgas di lapangan, memantau titik-titik hotspot melalui satelit, serta memeriksa kesiapan peralatan siaga bencana dan gudang logistik BPBD Muba.
Kendaraan operasional dan peralatan siaga bencana yang dimiliki BPBD Muba dinilai cukup memadai untuk menghadapi potensi bencana yang ada.
Namun, Elen tetap menekankan pentingnya pemeliharaan dan pembaruan peralatan agar selalu dalam kondisi siap pakai.
Hal ini termasuk pemantauan secara rutin terhadap titik-titik hotspot yang berpotensi menjadi pusat kebakaran hutan.
“Pemantauan titik hotspot harus terus dilakukan secara intensif. Ini penting untuk deteksi dini kebakaran hutan sehingga bisa segera ditangani sebelum meluas. Selain itu, kesiapan peralatan dan logistik juga harus selalu dijaga agar tidak ada hambatan saat terjadi bencana,” jelas Elen.
Peninjauan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam mendukung upaya Kabupaten Muba dalam menangani bencana, baik karhutla maupun banjir.