PALEMBANG, KORANPALPOS. COM - Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) telah mencetak prestasi gemilang dalam upaya menurunkan angka stunting.
Dalam tiga tahun terakhir, penurunan stunting di Bumi Serasan Sekate menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan!
Berdasarkan data dari 2021 hingga 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Muba telah menurun sebesar 6,5 persen.
Angka ini tidak hanya mengesankan, tetapi juga lebih baik dibandingkan dengan capaian di tingkat provinsi dan nasional.
BACA JUGA:Dispora Gelar Lomba Festival SKJ Tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Muara Enim
BACA JUGA:Update Kasus Dugaan Perselingkuhan Oknum Guru : Ini Kata Pj Wako Prabumulih !
"Dari indikator yang telah dilaksanakan, Kabupaten Muba dinobatkan sebagai peringkat 1 dalam percepatan penurunan stunting se-Sumatera Selatan," ujar Kepala BKKBN Sumsel, Mediheryanto SH MH, saat pemberian penghargaan di The Sultan Convention Center, Rabu (25/9/2024).
Mediheryanto menekankan pentingnya untuk terus mempertahankan dan meningkatkan upaya yang telah dilakukan oleh Pemkab Muba. Ia berharap, keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi Kabupaten/Kota lain di Sumsel dalam mengatasi masalah stunting.
Sekretaris Daerah Muba, Drs Apriyadi Mahmud MSi, menegaskan bahwa pemerintah daerah sangat serius dalam menangani masalah ini.
"Kami berkomitmen menurunkan angka stunting dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis data. Capaian peringkat 1 ini adalah hasil kerja keras semua pihak,"jelasnya.
BACA JUGA:KPID Sumsel Edukasi Pelajar di OKI Terkait Pencegahan Judol
BACA JUGA:Pastikan Harga Bahan Pokok Terkendali
Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariusmansyah MARS, menambahkan bahwa Dinas Kesehatan kini semakin aktif dalam mengejar target penurunan stunting hingga mencapai 13,6 persen.
"Capaian ini adalah hasil kolaborasi antara berbagai dinas, termasuk penanganan 514 Posyandu dan pelatihan bagi kader serta bidan desa," tuturnya.
Dengan harapan angka stunting terus menurun, Azmi mengajak masyarakat dan stakeholder untuk lebih peduli terhadap kesehatan anak-anak.