Di kompetisi ini, Eko pernah memimpin sejumlah pertandingan penting, termasuk laga antara Karo United melawan PS Siak pada 2022 lalu. Dalam pertandingan tersebut, ia bertugas sebagai wasit utama bersama asisten wasit Gilang Mijwar, Agus Romadhon, dan Choirudin.
Keberadaannya di Liga 3 membuktikan kemampuan Eko dalam memimpin pertandingan di berbagai level kompetisi sepak bola Indonesia.
Dengan latar belakang dan pengalamannya, Eko merupakan salah satu wasit yang cukup senior di level nasional dan kerap dipercaya memimpin pertandingan-pertandingan penting.
BACA JUGA:PSSI Akan Carter Pesawat Jelang Laga Oktober 2024
BACA JUGA:Tampil Impresif Kontra Australia, Rizky Ridho Disorot Sandy Walsh
Dampak Insiden di PON XXI
Namun, insiden yang terjadi di PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini membawa dampak besar pada karier dan reputasinya. Insiden pemukulan terhadap Eko Agus Sugiharto dalam laga antara Aceh dan Sulawesi Tengah menjadi cerminan betapa beratnya tugas seorang wasit dalam menjaga disiplin dan fairness di tengah lapangan.
Banyak pengamat sepak bola menyoroti insiden ini sebagai contoh nyata betapa pentingnya perlindungan bagi para pengadil di lapangan.
Meski demikian, Eko Agus Sugiharto tetap mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari komunitas sepak bola dan pemerintahan daerahnya.
Partisipasinya dalam PON XXI Aceh-Sumut ini tetap menjadi bukti dedikasinya dalam memajukan sepak bola Indonesia, baik di level kompetisi nasional maupun lokal.
BACA JUGA:Ramadhan Sananta: Gol Perdana Musim Ini Berkat Latihan Intensif Bersama Yeom Ki-hun
Profil Eko Agus Sugiharto sebagai wasit berlisensi A Nasional yang berdedikasi, baik di dunia pendidikan maupun sepak bola, menunjukkan bahwa ia memiliki komitmen tinggi terhadap perannya.
Insiden yang terjadi di PON XXI mungkin akan menjadi tantangan besar dalam kariernya, namun pengalamannya yang panjang dan dukungan dari berbagai pihak kemungkinan akan membuatnya mampu melewati situasi ini.
Dunia sepak bola Indonesia diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih baik bagi para wasit, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa depan.