PALEMBANG, KORANPALPOS.COM – Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, kembali menjadi sorotan setelah tampil luar biasa dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Australia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Selasa (10/9).
Pertandingan yang berakhir imbang 0-0 itu menjadi ajang bagi Paes untuk memperlihatkan kemampuan terbaiknya, dan ia dinobatkan sebagai Man of the Match berkat kontribusi pentingnya di bawah mistar gawang.
Dalam pertandingan tersebut, Paes melakukan sejumlah penyelamatan krusial yang membuat gawang Indonesia tetap perawan meski Australia, yang dikenal memiliki daya serang tinggi, terus melancarkan gempuran.
Menurut data statistik dari Fotmob, Australia melepaskan total 19 percobaan tembakan, dengan 14 di antaranya berasal dari dalam kotak penalti.
BACA JUGA:Kisah Miris Emil Audero: Dari Kiper Inter Milan ke Pelapis Como 1907
BACA JUGA:Rizky Ridho dan Kualitas Liga 1: Bagaimana Pemain Lokal Ini Membuktikan Diri di Kancah Internasional
Dari jumlah tersebut, lima tembakan mengarah tepat ke gawang, namun Paes berhasil menggagalkan semuanya.
Selain itu, satu percobaan tembakan Australia bahkan mengenai tiang gawang, menambah ketegangan di lini belakang Indonesia.
Kendati demikian, penampilan heroik Paes memberikan kepercayaan diri bagi rekan-rekannya di lini pertahanan, yang dihadapkan dengan tekanan konstan dari lawan yang mendominasi penguasaan bola.
Paes, yang saat ini bermain untuk FC Dallas di Major League Soccer (MLS), tak hanya memukau dengan penyelamatan-penyelamatan spektakulernya, tetapi juga menunjukkan ketenangan dan kepemimpinan yang matang di bawah mistar.
BACA JUGA:Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra: PSSI Sedang Bekerja pada Dokumen dan Paspor
BACA JUGA:Ugarte Siap Diturunkan Ten Hag
Pada menit ke-35, Paes berhasil menghentikan peluang emas Craig Goodwin, pemain sayap Australia yang dikenal memiliki insting mencetak gol tajam.
Goodwin sempat lolos dari penjagaan dua bek Indonesia, namun tendangannya berhasil diblok oleh refleks cepat Paes yang menyelamatkan Indonesia dari kebobolan.
Momen tersebut menjadi salah satu penyelamatan terbaik di pertandingan, dan sorak sorai penonton di Stadion Gelora Bung Karno pun menggema memenuhi udara.