Sebagai salah satu sektor utama yang menopang perekonomian Indonesia, industri manufaktur membutuhkan dukungan dari ASN yang berkualitas dan memiliki kompetensi tinggi di bidangnya.
Dengan adanya formasi tenaga teknis yang mendominasi dalam rekrutmen kali ini, Kemenperin berupaya untuk memperkuat sektor-sektor vital dalam industri manufaktur, seperti pengembangan standardisasi, pemberdayaan industri, serta pendidikan dan pelatihan vokasi.
Selain itu, Kemenperin juga memprioritaskan tenaga pengajar untuk mendukung program pendidikan vokasi yang berperan penting dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja di sektor industri.
Jumlah pelamar yang mencapai 12.853 orang menunjukkan persaingan yang sangat ketat dalam proses seleksi CPNS di Kemenperin.
Dengan rasio pelamar terhadap formasi sebesar lebih dari 13:1, para peserta harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi setiap tahap seleksi yang telah dijadwalkan.
Kompetisi ini tidak hanya mengandalkan pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan dalam menghadapi tes-tes kompetensi yang ketat dan terukur.
Bagi Kemenperin, seleksi ini merupakan kesempatan untuk mendapatkan SDM yang tidak hanya berkompeten secara teknis, tetapi juga memiliki integritas dan komitmen dalam mendukung visi dan misi Kemenperin dalam memajukan industri nasional.
Kemenperin telah mempersiapkan berbagai tahapan seleksi dengan matang, termasuk penyediaan sistem seleksi berbasis CAT yang transparan dan akuntabel.
"Kami berkomitmen untuk menjalankan proses seleksi ini dengan prinsip-prinsip transparansi, objektivitas, dan akuntabilitas, sehingga kami dapat menjaring SDM yang benar-benar berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan Kemenperin," kata Sri Hastuti.
Pelaksanaan seleksi ini diharapkan berjalan lancar dan menghasilkan ASN yang mampu berkontribusi langsung dalam program-program pengembangan industri yang telah dirancang oleh Kemenperin.
"Kami berharap seluruh proses seleksi ini dapat memberikan hasil yang terbaik bagi Kemenperin dan para pelamar," tutupnya.