Statistik Buruk Nathan Tjoe-A-On: Kelelahan Fisik atau Strategi yang Keliru?

Kamis 12 Sep 2024 - 06:31 WIB
Reporter : Mulyawan
Editor : Dahlia

Namun, dalam pertandingan melawan Australia, Nathan tidak melakukan satu pun dribble sukses. Ini menambah catatan negatifnya di pertandingan tersebut, yang secara keseluruhan berdampak pada performa tim.

Dengan minimnya kontribusi dalam dribbles, Timnas Indonesia kehilangan salah satu senjata utamanya dalam menghadapi lini pertahanan Australia yang dikenal solid dan disiplin.

Ketika Nathan gagal untuk membawa bola maju, Timnas Indonesia tampak kesulitan menciptakan peluang yang berbahaya di sepertiga akhir lapangan.

BACA JUGA:Shin Tae-yong Bikin Pelatih Australia Graham Arnlod Geram : Kualifikasi Piala Dunia 2026 !

BACA JUGA:Kualifikasi Piala Dunia 2026: Aksi Berkelas Rizky Ridho Pilar Pertahanan Garuda di SUGBK

Faktor Fisik dan Strategi Pengaruhi Performa

Melihat penampilan Nathan yang di bawah standar, ada beberapa faktor yang dapat dijadikan alasan mengapa pemain berbakat ini tampil buruk.

Salah satu faktor yang patut dipertimbangkan adalah kondisi fisik Nathan. Setelah serangkaian pertandingan berat, kelelahan fisik bisa jadi memengaruhi daya juangnya di lapangan.

Permainan yang mengandalkan intensitas tinggi dalam memenangkan duels dan menjaga bola tentunya memerlukan stamina yang prima.

Namun, dalam pertandingan ini, Nathan terlihat kelelahan dan tidak memiliki energi yang cukup untuk bersaing dengan pemain Australia yang memiliki keunggulan fisik.

BACA JUGA:Skuad Garuda Makin Solid dan Berkembang : Modal Bagus Kalahkan China dan Bahrain, Menuju Piala Dunia 2026 !

BACA JUGA:Maarten Paes, Tembok Kokoh Tim Garuda Tahan Imbang Australia!

Faktor lain yang mungkin memengaruhi penampilan buruk Nathan adalah strategi yang diterapkan oleh pelatih Shin Tae-yong.

Penempatan Nathan di lini tengah mungkin tidak memberikan kebebasan yang biasanya ia miliki untuk berkreasi dan bergerak lebih leluasa.

Nathan, yang sering kali lebih efektif dalam peran yang lebih fleksibel, terlihat ‘mati kutu’ dan kesulitan menemukan ruang untuk beroperasi dalam skema pertahanan yang ketat dari Australia.

Australia, yang secara fisik lebih dominan, memaksa Nathan untuk bertarung dalam kondisi yang tidak ideal. Taktik bertahan dan serangan balik yang diterapkan oleh Timnas Indonesia dalam pertandingan ini mungkin juga membatasi kontribusi Nathan, karena ia lebih sering harus bertahan daripada berusaha menciptakan peluang di depan.

Kategori :