Atmosfer stadion yang dipenuhi oleh sekitar 70 ribu penonton memberikan nuansa luar biasa selama 90 menit pertandingan berlangsung.
Arnold merasa terkesan dengan antusiasme suporter Indonesia yang begitu mendukung timnas mereka.
“Sebelum kami pulang ke Australia, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada suporter Indonesia yang datang ke SUGBK. Atmosfer malam ini luar biasa,” ujar Arnold.
Dukungan dari suporter Indonesia memberikan tekanan tambahan bagi Australia yang harus bermain di tengah sorakan ribuan penonton.
Namun, Arnold tidak menganggap hal itu sebagai alasan atas kegagalan timnya mencetak gol, melainkan bagian dari pengalaman bermain di laga internasional.
Hasil imbang melawan Indonesia membuat Australia hanya mengumpulkan satu poin dari dua laga yang telah mereka jalani di Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026.
Posisi mereka saat ini berada di peringkat kelima klasemen sementara, di atas China yang berada di dasar klasemen tanpa poin.
Sementara itu, Jepang memimpin Grup C dengan enam poin dari dua pertandingan, diikuti oleh Arab Saudi dengan empat poin.
Bahrain di posisi ketiga dengan tiga poin, dan Indonesia di peringkat keempat dengan dua poin.
Dengan delapan pertandingan tersisa, Australia masih memiliki peluang besar untuk memperbaiki posisi mereka dan merebut salah satu tiket menuju Piala Dunia 2026.
Namun, mereka harus segera menemukan solusi atas masalah penyelesaian akhir yang saat ini menjadi kelemahan terbesar tim.
Meskipun Graham Arnold menyatakan keyakinannya bahwa Australia masih memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026, jelas bahwa perubahan diperlukan.
Tim ini perlu meningkatkan efisiensi mereka dalam mencetak gol, terutama dengan banyaknya peluang yang tercipta di dua laga awal.
Selain itu, Arnold mungkin perlu mengevaluasi strategi dan komposisi pemain yang digunakan, mengingat dominasi penguasaan bola dan jumlah tembakan tidak cukup untuk mengamankan kemenangan.
Salah satu aspek yang harus diperbaiki oleh Australia adalah penyelesaian akhir.
Meskipun mereka mampu menciptakan banyak peluang, kurangnya ketajaman di depan gawang menjadi masalah utama.