KORANPALPOS.COM - Di samping kopi, teh juga menjadi minuman yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.
Minuman teh telah menjadi bagian penting dari budaya sehari-hari di Indonesia, di mana minuman ini dinikmati dalam berbagai suasana.
Baik saat bersantai di rumah, dalam pertemuan bisnis, atau sebagai bagian dari ritual tradisional.
BACA JUGA:5 Kabupaten yang Memiliki Hutan Lindung Paling Luas di Sumatera Selatan : Menjaga Warisan Alam !
BACA JUGA:5 Kabupaten dengan Jumlah Penduduk Miskin Terbanyak di Sumatera Selatan 2024 : Data BPS Terkini !
Tak hanya sekadar minuman, teh juga merupakan komoditas perkebunan yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Indonesia bahkan tercatat sebagai salah satu negara penghasil teh terbesar di dunia.
Sejarah teh di Indonesia dimulai pada tahun 1684, ketika wilayah nusantara berada di bawah kekuasaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), perusahaan dagang Belanda yang mendominasi perdagangan di Asia Tenggara.
BACA JUGA:Bukan Sumatera Selatan Juaranya: Berikut 5 Provinsi Penghasil Buah Duku Terbanyak di Indonesia !
Pada masa itu, seorang Jerman membawa biji teh dari Jepang untuk ditanam di depan rumahnya di Batavia (sekarang Jakarta).
Biji teh ini merupakan jenis Camellia sinensis, yang hingga kini menjadi jenis tanaman teh yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia.
Catatan sejarah lainnya menyebutkan bahwa pada tahun 1694, seorang rahib Belanda melihat tanaman teh sinensis tumbuh di depan rumah Gubernur Jenderal VOC di Batavia.
BACA JUGA:5 Kota Paling Sejuk di Sumatera Selatan : Juaranya Bukan Pagaralam, tapi Kota Penghasil Migas Ini !
BACA JUGA:4 Kota Paling Rapi dan Indah di Sumatera Selatan 2024 : Mengapa Lubuklinggau tidak Termasuk ?