PALEMBANG - Pelayanan angkutan umum Transmusi Teman Bus dihentikan sementara. Penghentian pelayanan Transmusi terhitung mulai Selasa (5/12).
Keadaan ini terpaksa dilakukan karena, selama 3 bulan terakhir PT TMPJ sebagai anak perusahaan dari PT SP2J yang mengelola Teman bus belum menerima pembayaran dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Keputusan PT TMPJ untuk menghentikan sementara operasional Bus Transmusi Teman Bus di Kota Palembang telah mengecewakan banyak warga, terutama mereka yang mengandalkan layanan tersebut dalam aktivitas harian mereka.
Warga kota Palembang yang telah terbiasa dengan kenyamanan dan keterjangkauan layanan transportasi umum Transmusi Teman Bus merasa terputus harapan dengan penghentian sementara ini.
Sebagai konsumen setia, kebijakan ini tidak hanya dianggap sebagai ketidaknyamanan tetapi juga sebagai pembatasan dalam mobilitas sehari-hari mereka.
Rini, salah seorang warga Kemuning Palembang, mengungkapkan, rasa kecewa.
"Kami mengandalkan Transmusi setiap hari untuk bepergian ke tempat kerja dan sekolah. Sekarang, kami terasa terbatas. Kenapa harus kami yang merasakan dampaknya?,” ujarnya, Rabu (6/12).
Sedangkan Ardi, warga Perumnas Kota Palembang, menilai, keputusan penyetopan operasional transmusi teman bus Kota Palembang bisa berdampak terhadap sektor bisnis dan perdagangan di sekitar rute Transmusi.
“Pedagang dan pengusaha lokal yang mengandalkan kunjungan pelanggan dari pengguna Transmusi bisa merasa merugi akibat penurunan jumlah pengunjung,” ujarnya.
Kekecewaan juga disuarakan Ina, warga Alang-alang Lebar Kota Palembang. Dirinya merasa kecewa terhadap keputusan menyetop operasional transmusi teman bus tersebut.
Dalam situasi ini, sejumlah warga lainnya berharap pemerintah baik kota maupun provinsi segera menyelesaikan masalah pembayaran agar operasional Transmusi dapat dilanjutkan.
Safitri, warga Kota Palembang lainnya menyayangkan keputusan pihak pengelola transmusi menghentikan operasional moda yang telah menjadikan transportasi umum sebagai pilihan tersebut.
"Kenapa setiap tahun cenderung semua hal mandek, seperti gaji karyawan atau sopir transmusi termasuk gaji sopir feeder. Padahal transmusi teman bus sudah menjadi kebutuhan," paparnya.
Sedangkan Citra, warga Ilir Timur II Kota Palembang menyatakan, penghentian operasional tranmusi teman bus tidak boleh terjadi dengan waktu yang terlalu lama namun harus segera dicari solusinya.
"Jika ada solusi lain, baiknya terapkan hal seperti ini jangan kembali terjadi. Bisa merugikan semua pihak," tutupnya