JAKARTA, KORANPALPOS.COM - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengajak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk berkoalisi mendukung pasangan Anies Baswedan-Mohamad Sohibul Iman pada pilkada DKI Jakarta 2024.
“Kalau kemarin kita sudah mengusung Gus Muhaimin jadi cawapres, kiranya pada pilkada 2024 kelak Insya Allah bisa bersama-sama, Gus. Hanya saya mengungkapkannya dalam sebuah pantun. Dari Bekasi naik kereta, turunnya di Stasiun Sudirman, PKS ajak PKB kolaborasi di Jakarta, dukung Anies dan Sohibul Iman,” kata Syaikhu dalam acara Hari Lahir Ke-26 PKB di Balai Sidang Jakarta, Selasa (23/7) malam.
Pada kesempatan itu, ia mengaku bersyukur atas kebersamaan selama Pemilu 2024. Terlebih, ia mengatakan bahwa terdapat dampak positif dari berkoalisi dengan PKB dalam masa tersebut.
“Saya kira ini menjadi sebuah kebahagiaan sendiri bagi PKS karena stigma-stigma yang selama ini muncul terhadap PKS, Alhamdulillah bisa hilang. Inilah kehebatan Gus Muhaimin dan PKB,” ujarnya.
BACA JUGA:Surya Paloh : NasDem dan PKB Tidak Boleh Berpisah
BACA JUGA:Gerindra : Kami Tunggu PKB Masuk Dalam Pemerintahan
Oleh sebab itu, ia berpendapat kolaborasi yang sudah dibangun agar tidak berhenti pada pemilu saja, tetapi juga dapat dilanjutkan pada kesempatan yang akan datang, seperti pilkada 2024.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Tingkat Pusat PKS memutuskan mengusung pasangan Anies-Sohibul sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada pilkada DKI Jakarta 2024.
"Maka, Dewan Pimpinan Tingkat Pusat PKS pada rapatnya di hari Kamis, 20 Juni 2024, telah memutuskan mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2024," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat pembukaan Sekolah Kepemimpinan Partai DPP PKS, Jakarta, Selasa (25/6).
Dia menjelaskan bahwa keputusan DPP PKS mengusung Anies-Sohibul diambil dengan mempertimbangkan usulan dari struktur DPW PKS DKI Jakarta, serta mendengarkan berbagai masukan para tokoh, ulama, tokoh lintas agama, para cendekiawan, hingga masyarakat terkait pilkada Jakarta. (ant)