Pemeriksaan ini memungkinkan untuk dilakukannya intervensi dan pengobatan yang lebih efektif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan peluang kesembuhan bagi pasien.
Selain itu, LDCT dapat digunakan untuk deteksi penyakit paru-obstruktif kronis (PPOK), emboli paru, dan pneumonia.
Kendati demikian, masih ada risiko terkait dengan penggunaan radiasi. Dosis radiasi LDCT memang lebih rendah dibandingkan CT scan konvensional, namun ada kemungkinan paparan radiasi yang dapat meningkatkan risiko kanker di kemudian hari.
Namun, manfaat deteksi dini kanker paru umumnya dianggap lebih besar daripada risiko ini, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terkena kanker paru.
Seluruh langkah diagnosis dan terapi ini bisa didapatkan di Indonesia sesuai dengan panduan internasional dan Kementerian Kesehatan Indonesia.
Grup RS Siloam melalui RS Siloam MRCCC Semanggi telah mengadopsi metode Low Dose CT scan Thorax sebagai bagian dari program skrining kanker paru.
Saat ini, MRCCC telah dilengkapi peralatan medis canggih yang memungkinkan untuk dilakukannya Low Dose CT scan Thorax dengan akurasi tinggi.
Selain itu, tim radiologis yang terlatih secara khusus telah disiapkan untuk membaca hasil Low Dose CT scan Thorax dan memberikan diagnosis yang tepat kepada pasien.
Dengan metode skrining kanker paru seperti LDCT, diharapkan ada peningkatan dalam deteksi dini kanker paru dan peluang penyembuhan yang lebih baik. (ant)