Bupati OKU Timur Raih Penghargaan Bidang Transmigrasi dari Kemendes PDTT

Pemasangan Lencana Bakti Transmigrasi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Prof. Dr. A. Abdul Halim Iskandar, M.Pd. kepada Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin, M.T.-Foto: Ardi-

MARTAPURA, KORANPALPOS.COM  - Prestasi gemilang kembali diukir oleh Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin, M.T. Kali ini, orang nomor satu di Bumi Sebiduk Sehaluan itu diganjar Lencana Bakti Transmigrasi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Diraihnya penghargaan tersebut atas peran aktif Bupati OKU Timur dalam percepatan penatausahaan aset BMN Transmigrasi.

Lencana Bakti Transmigrasi ini dipasangkan langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Prof. Dr. A. Abdul Halim Iskandar, M.Pd. kepada Bupati OKU Timur Ir. H. Lanosin, M.T. disela-sela Rapat Koordinasi Transmigrasi Tahun 2024 di Ballroom Hotel Four Points by Sheraton Makassar Sulawesi Selatan, Senin, 06 Mei 2024.

BACA JUGA:Kualitas Udara Jakarta Masuk Urutan 10 Terburuk di Dunia : Palembang Nomor Berapa ?

BACA JUGA:BMKG Senin 6 Mei 2024 : Prakirakan Mayoritas Kota Besar Turun Hujan Ringan hingga Lebat !

Seusai kegiatan, Bupati Enos mengucapkan syukur dan terima kasih kepada semua pihak atas diraihnya Lencana Bakti Transmigrasi ini.

Ini merupakan komitmen nyata Pemkab OKU Timur dalam mendukung program nasional.

"Alhamdulillah hari ini kita raih Lencana Bakti Transmigrasi, diterimanya penghargaan tentu akan memotivasi Pemkab OKU Timur agar ke depan dapat lebih baik lagi," tuturnya.

Dirinya menjelaskan, diraihnya Lencana Bakti Transmigrasi dari Kementerian Desa PDTT ini merupakan bentuk penghargaan, dikarenakan kita dianggap sebagai seorang kepala daerah yang peduli untuk daerah transmigrasi.

BACA JUGA:Sebaiknya Konsumsi Teh tanpa Pemanis

BACA JUGA:Kiprah Indonesia Dalam Piala Asia U-23

Diceritakan Bupati Enos, Transmigrasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1905 oleh Kolonial Hindia Belanda, dan di OKU Timur sendiri dimulai dari tahun 1926. 

"Bagaimana daerah transmigrasi tersebut bisa kita wujudkan menjadi daerah yang mandiri, artinya secara ekonomi, kesejahteraan dan masyarakatnya damai tentram serta diusahakan agar masyarakat transmigrasi memiliki daya saing dengan dunia luar," jelasnya.

Dirinya juga berupaya untuk keberlanjutan daerah transmigrasi menuju kemandirian perekonomian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan