Tito: Kepala Daerah Baru Butuh Bimbingan Prabowo

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat berpidato dalam agenda Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo 2025 di Jakarta, Jumat (28/8/2025).-Foto: Antara-
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan pentingnya arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto kepada para kepala daerah hasil Pilkada terakhir.
Pasalnya, mayoritas kepala daerah tersebut merupakan figur baru yang belum memiliki pengalaman memimpin pemerintahan.
Dalam pidatonya pada agenda Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo 2025 di Jakarta, Jumat (27/8), Tito menyampaikan bahwa berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, sekitar 80 persen kepala daerah yang telah dilantik hingga Februari 2025 adalah wajah baru.
BACA JUGA:Menhan RI Bahas Kerja Sama Pertahanan di Australia
BACA JUGA:Kepemimpinan Muda, Penentu Arah Indonesia
Mereka belum pernah menduduki jabatan eksekutif di tingkat daerah, baik sebagai wakil bupati, bupati, wali kota, maupun gubernur.
“Data kami, 80 persen itu adalah yang belum pernah menjabat. Hanya 20 persen yang sudah punya pengalaman dan jam terbang. Jadi memang sangat diperlukan arahan dari Bapak Presiden agar mereka dapat mengelola daerah dengan baik,” kata Tito.
Menurutnya, kepemimpinan yang minim pengalaman berpotensi menimbulkan tantangan dalam menjalankan roda pemerintahan daerah.
BACA JUGA:BNPT Ingatkan Bahaya Intoleransi Sejak Dini
BACA JUGA:MBG Sudah 21 Juta Penerima
Karena itu, arahan dan bimbingan dari Presiden menjadi penting untuk memastikan program-program pemerintah pusat dapat berjalan selaras dengan kebijakan daerah.
Tito juga menyinggung peran penting tiga asosiasi kepala daerah sebagai wadah koordinasi, komunikasi, dan sinergi antara pusat dan daerah.
Asosiasi Gubernur saat ini dipimpin oleh Gubernur Jambi Al Haris, Asosiasi Pemerintah Kota (Apeksi) dipimpin Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, sementara Apkasi diketuai Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
BACA JUGA:Wamenkomdigi Ingatkan Bahaya Hoaks AI