Pj Gubernur Sumsel Kumpulkan Forkopimda se-Sumsel, Sinergikan Penanganan Program Prioritas 2024
Pj Gubernur Sumsel, H. Agus Fatoni Bersama Forkompinda se-Sumsel.-Foto : Humas Pemprov-
PALEMBANG - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Sumsel. Kegiatan ini diselenggarakan di Ballroom Hotel Aston Palembang, Sumatera Selatan, Kamis, 25 Januari 2024.
Rakor ini mengangkat tema "Sinergitas dalam Penanganan Bencana, Inflasi, Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serta Mempertahankan Daerah Zero Konflik". Selain itu, rapat ini juga menjadi ajang silahturahmi antar Forkopimda.
“Hari ini kita mengadakan rapat Forkopimda seluruh Sumsel yang pertama rapat ini merupakan forum silaturahmi sekaligus sebagai perkenalan karena biasanya Forkopimda ini sering terjadi pergantian. Kemudian kedua ini adalah sebagai forum sinergi dan kolaborasi sekaligus melakukan evaluasi terhadap program kegiatan yang telah dilaksanakan di tahun 2023,” kata Fatoni.
“Selanjutnya kita membahas dan menetapkan langkah-langkah strategis apa yang akan dilakukan untuk tahun 2024,” tambahnya.
BACA JUGA:4 Pejabat Eselon II Pemprov Sumsel Digeser, Agus Fatoni: Jangan Bekerja Biasa-Biasa Saja !
BACA JUGA:Hadapi Pemilu 2024, DPC Partai Demokrat Lubuklinggau Bekali Saksi dengan Pelatihan Khusus
Sejumlah capaian telah dicapai oleh Pemprov Sumsel selama tahun 2023. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III Tahun 2023 tumbuh sebesar 5,08 persen (yoy), angka tersebut lebih besar jika dibandingkan nasional sebesar 4,94 persen.
“Kekompakan dan kerja keras telah kita tunjukan bersama, kita patut bersyukur capaian Sumsel cukup baik di tahun-tahun belakangan, kita harus jaga dan pertahankan capaian ini bahkan harus kita tingkatkan,” ucap Fatoni.
Selain itu, angka inflasi di Sumsel juga cukup terkendali bahkan pada bulan Desember 2023 hanya sebesar, 3,17 persen. Kemudian, tingkat kemiskinan di Sumsel pada Maret 2023 menurun menjadi 11,78 persen.
"Sementara itu, tingkat kemiskinan ekstrem di Sumsel pada Maret 2023 menurun menjadi 1,29 persen dari September 2022 sebesar 3,9 persen atau menurun atau turun 1,89 persen," tambahnya.
BACA JUGA:Ombudsman Beri Predikat Zona Hijau Kepatuhan Pelayanan Publik di OKI
BACA JUGA:Kontraversi Pejabat Negara Boleh Memihak Salah Satu Capres, Ini Tanggapan PJ Walikota Lubuklinggau
Selanjutnya, terkait dengan prevalensi stunting menurut Sumsel tahun 2023 menurun menjadi 18,6 persen dibandingkan tahun 2021 yaitu sebesar 24,80 persen. Prestasi tersebut merupakan penurunan stunting tercepat di pulau Sumatera.
"Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,18 poin masuk dalam kategori tinggi dan telah mencapai target yaitu sebesar 3,09 poin. Semua capaian dan raihan yang diperoleh ini semua berkat kerjasama kita, kerja kekompakan dan juga dukungan dari semua pihak," jelasnya.