Tari Setabik Muba Raih Sertifikat Warisan Budaya tak Benda Indonesia 2024

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muba Iskandar Syahriyanto bersama tim penari menerima sertifikat WBTB Indonesia 2024, di Jakarta, Selasa (19-11-2024)--

KORANPALPOS.COM  - Tari Setabik, seni tradisional khas Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, resmi memperoleh Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia pada November 2024. Penghargaan ini diberikan oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, didampingi Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, dalam acara puncak penetapan WBTB dan cagar budaya tingkat nasional di Kota Tua, Jakarta.

Penjabat (Pj) Bupati Muba, Sandi Fahlepi, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. 

“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa Tari Setabik merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Ini adalah hasil dari kerja keras semua pihak yang berkomitmen melestarikan budaya leluhur kita,” ujar Sandi di Sekayu, Selasa (19/11).

Tari Setabik mencerminkan kearifan lokal dan tradisi masyarakat Musi Banyuasin yang kaya akan nilai-nilai filosofis. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam upacara adat, perayaan, dan acara kebudayaan sebagai wujud penghormatan kepada leluhur. Gerakan tarian ini menggambarkan harmoni kehidupan masyarakat dengan alam serta semangat gotong royong.

BACA JUGA:Pastikan Muba Tetap Kondusif : Satpol PP Gelar Rakor Linmas dan Kewaspadaan Dini !

BACA JUGA:Dukung Program Prabowo-Gibran : Polres Ogan Ilir Manfaatkan Lahan 40 Hektar !

Keberhasilan Tari Setabik masuk dalam daftar WBTB 2024 tidaklah mudah. Dari total 668 usulan yang diajukan dari seluruh Indonesia, hanya 272 warisan budaya yang lolos penilaian oleh tim ahli. Tari Setabik menjadi satu-satunya tradisi dari Sumatera Selatan yang berhasil mendapatkan pengakuan nasional tahun ini.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muba, Iskandar Syahriyanto, menerima langsung sertifikat penghargaan tersebut. Menurutnya, pengakuan ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi Musi Banyuasin, tetapi juga menjadi tanggung jawab untuk terus melestarikan dan mengembangkan Tari Setabik.

“Kami berkomitmen untuk memperkenalkan Tari Setabik ke masyarakat luas, termasuk ke kalangan generasi muda, melalui pendidikan dan pelatihan di sekolah serta komunitas seni. Harapan kami, tradisi ini tetap hidup dan menjadi identitas kebanggaan Musi Banyuasin,” ujar Iskandar.

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, Pandji Tjahjanto, juga menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini. Menurutnya, penghargaan WBTB ini akan memacu semangat berbagai pihak untuk terus melestarikan seni dan budaya tradisional Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Posyandu Remaja Diresmikan di Kampus STIKES Al Ma’arif

BACA JUGA:Robby Dimutasi : Kini Bertugas di Rupbasan Baturaja !

Sebagai bagian dari strategi pelestarian, Pemerintah Kabupaten Muba berencana untuk menjadikan Tari Setabik sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah. Selain itu, tarian ini juga akan dipromosikan dalam berbagai festival seni dan budaya, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Kami ingin memastikan bahwa Tari Setabik tidak hanya menjadi kebanggaan lokal tetapi juga dikenal di luar Sumatera Selatan, bahkan hingga mancanegara,” tambah Iskandar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan