Tragedi Keluarga di OKU Selatan : Pemuda Diduga Bunuh Ayah dan Tikam Ibu Gegara tak Diberi Uang !

Reporter: Ardie |

Editor: Dahlia |

Minggu , 03 Nov 2024 - 21:02

Korban divisum di RSUD Muaradua dengan sejumlah luka tusuk di tubuhnya-Foto : harianokuselatan.bacakoran.co-

KORANPALPOS.COM - Sebuah insiden mengerikan mengguncang warga Desa Pendagan, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan.

Minggu, 3 November 2024, seorang pemuda diduga tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, Saripudin (62), serta melukai ibunya, Sulastri (52), setelah permintaan uangnya ditolak oleh kedua orang tuanya.

Insiden ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat, mencerminkan bagaimana faktor ekonomi dan konflik keluarga dapat memicu tragedi.

Kejadian tragis ini berlangsung di rumah korban pada pagi hari, sekitar pukul 06.00 WIB.

Berdasarkan informasi awal dari saksi, pelaku sempat meminta uang sebesar Rp 300 ribu kepada orang tuanya, dengan tujuan yang belum diketahui pasti.

Namun, permintaan tersebut tidak dikabulkan oleh orang tuanya, diduga karena kondisi ekonomi keluarga yang terbatas.

Keputusan itu diduga memicu emosi pelaku hingga melakukan tindakan keji ini.

Menurut Kapolsek Muaradua, Iptu Jaridin Simajuntak yang mewakili Kapolres OKU Selatan, AKBP M. Khalid Zulkarnaen saksi bernama Ani yang pertama kali menemukan korban mengungkapkan bahwa ia datang ke rumah korban untuk mengembalikan alat yang ia pinjam sebelumnya.

Namun, ketika tiba, ia mendapati pintu depan rumah dalam keadaan terbuka, yang kemudian membuatnya memutuskan untuk masuk.

tragedi keluarga di oku selatan : pemuda diduga bunuh ayah dan tikam ibu gegara tak diberi uang !                            koranpalpos.com - sebuah insiden mengerikan mengguncang warga desa pendagan, kecamatan muaradua, kabupaten oku selatan, sumatera selatan.
minggu, 3 november 2024, seorang pemuda diduga tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, saripudin (62), serta melukai ibunya, sulastri (52), setelah permintaan uangnya ditolak oleh kedua orang tuanya.
insiden ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat, mencerminkan bagaimana faktor ekonomi dan konflik keluarga dapat memicu tragedi.
baca juga:kecelakaan maut di jalintim palembang-jambi km 158 : mobil curian tabrak truk, pengemudi tewas di tempat !
baca juga:siswi smp di lubuklinggau dijual teman sendiri seharga rp 1 juta : begini modus pelaku !
kejadian tragis ini berlangsung di rumah korban pada pagi hari, sekitar pukul 06.00 wib.
berdasarkan informasi awal dari saksi, pelaku sempat meminta uang sebesar rp 300 ribu kepada orang tuanya, dengan tujuan yang belum diketahui pasti.
namun, permintaan tersebut tidak dikabulkan oleh orang tuanya, diduga karena kondisi ekonomi keluarga yang terbatas.
baca juga:motif pelaku kasus mayat tanpa kepala : sakit hati yang berujung tragedi !
baca juga:1 orang tewas saat bongkar muat bbm ilegal : begini kronologinya !
keputusan itu diduga memicu emosi pelaku hingga melakukan tindakan keji ini.
menurut kapolsek muaradua, iptu jaridin simajuntak yang mewakili kapolres oku selatan, akbp m. khalid zulkarnaen saksi bernama ani yang pertama kali menemukan korban mengungkapkan bahwa ia datang ke rumah korban untuk mengembalikan alat yang ia pinjam sebelumnya.
namun, ketika tiba, ia mendapati pintu depan rumah dalam keadaan terbuka, yang kemudian membuatnya memutuskan untuk masuk.
baca juga:sabu jaringan internasional masuk palembang : polisi sita lebih 1 kilogram !
baca juga:pasal sengketa tanah : warga gajah mati bunuh tetangga sendiri !
saat memasuki ruang tamu, ani menemukan sulastri tergeletak di lantai, berlumuran darah, dengan luka-luka yang cukup serius.
meskipun sempat memanggil sulastri, ani tidak mendapatkan respons. sadar akan bahaya yang terjadi, ani segera meminta bantuan warga sekitar.
warga yang mendengar segera mendatangi lokasi bersama dengan petugas kepolisian.
baca juga:polisi ungkap kasus pembunuhan wanita tanpa kepala : tersangka ternyata teman dekat korban, ini motifnya !
baca juga:perkembangan kasus tewasnya yongki bidik : diambil alih polda sumsel !
di dalam kamar, mereka menemukan saripudin sudah tidak bernyawa, dengan tubuh penuh luka akibat serangan brutal.
sulastri, meski terluka parah, berhasil selamat dari serangan ini. ia segera dibawa ke fasilitas medis terdekat dan kemudian dirujuk ke rsud muaradua untuk perawatan intensif.
dari informasi yang diberikan, sulastri mengalami luka tusuk di kepala dan wajah, serta patah tulang pada kaki kiri dan kanan.
meski dalam kondisi yang lemah, sulastri sempat memberikan keterangan awal kepada pihak kepolisian, di mana ia menyatakan bahwa pelaku yang menyerangnya kemungkinan besar adalah anak kandungnya sendiri.
"pelaku sempat meminta uang kepada orang tuanya sebesar rp 300 ribu untuk membayar kontrakan. namun, karena permintaan tersebut tidak dikabulkan, pelaku diduga nekat melakukan tindakan brutal ini hingga menyebabkan ayahnya meninggal dan ibunya terluka parah," ujar iptu jaridin.
pihak kepolisian langsung mengamankan tempat kejadian perkara (tkp) dengan memasang garis polisi dan mengumpulkan bukti-bukti dari lokasi kejadian.
unit identifikasi satreskrim juga turut serta dalam melakukan olah tkp untuk menyusun kronologi kejadian secara rinci.
polisi telah berkoordinasi dengan perangkat desa setempat dan pihak keluarga, serta sedang mengintensifkan upaya pencarian pelaku yang kini masih dalam pengejaran.
menurut kapolsek, pihak kepolisian berharap dapat segera menangkap tersangka agar kasus ini bisa segera diselesaikan dan pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban sesuai dengan hukum yang berlaku.
masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi, serta memberi dukungan kepada keluarga korban yang tengah dirundung duka.
insiden ini menjadi sorotan publik di desa pendagan dan sekitarnya. banyak warga yang merasa prihatin atas kejadian yang melibatkan konflik antara anggota keluarga ini.
mereka juga memberikan dukungan kepada keluarga korban yang sedang berjuang melewati masa sulit ini.
para tetangga dan tokoh masyarakat menyatakan harapan agar pelaku segera tertangkap dan proses hukum berjalan adil.
tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya komunikasi dalam keluarga serta perlunya upaya penyelesaian konflik secara baik tanpa harus mengandalkan kekerasan.
meski latar belakang ekonomi seringkali menjadi pemicu konflik, peran keluarga dan komunitas dalam memberikan pemahaman mengenai pentingnya mengendalikan emosi dan mencari solusi tanpa kekerasan sangatlah penting untuk mencegah insiden serupa terjadi di kemudian hari.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 22 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan