Penggunaan Hidrokuinon Tinggi Dapat Berpotensi Kanker

Ilustrasi penggunaan produk perawatan wajah.-Foto : ANTARA -

KORANPALPOS.COM - Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia dr. Adhimukti T. Sampurna Sp.KK mengatakan penggunaan hidrokuinon dengan kadar tinggi dapat menyebabkan efek jangka panjang salah satunya potensi kanker.

"Efek jangka panjang hiperpigmentasi paradoks (ochronosis eksogen), risiko toksisitas (keracunan) dan risiko atau potensi kanker," kata Adhi saat dihubungi, Jumat malam.

Adhi mengatakan batas maksimal hidrokuinon (HQ) dalam skincare adalah 2 persen, namun tetap tidak boleh digunakan dalam jangka panjang dan harus dalam pengawasan dokter.

Sementara konsentrasi yang lebih tinggi sampai empat persen atau lebih, biasanya hanya diberikan melalui resep dokter.

BACA JUGA:Wow ! Ternyata 7 Bahan Herbal Ini Penghambat Penuaan Dini pada Wajah dan Rahasia Awet Muda Loh !

BACA JUGA:10 Tips Jitu Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Musim Hujan

Adhi menjelaskan bahan hidrokuinon biasanya digunakan dalam produk perawatan kulit atau skincare untuk tujuan mencerahkan kulit dan menghilangkan flek hitam.

"Hidrokuinon bekerja dengan cara menghambat enzim yang berperan dalam produksi melanin, yaitu pigmen yang memberikan warna pada kulit. Produksi melanin menurun, membantu menyamarkan atau menghilangkan hiperpigmentasi," jelasnya.

Skincare dengan kandungan hidrokuinon juga biasanya memberi efek pada kulit seperti menghilangkan bintik hitam, melasma atau bercak abu-abu pada pipi, bekas jerawat atau flek akibat pajanan sinar UV matahari.

Namun penggunaan hidrokuinon dalam jangka waktu tertentu dapat memberikan efek negatif pada wajah, terlebih jika kadarnya berlebihan.

BACA JUGA:Masker Beras Dapat Mengecilkan Pori-pori, serta Meremajakan Kulit

BACA JUGA:Belimbing Wuluh : Manfaat dan Potensi di Dunia Kesehatan

Adhi mengatakan dalam jangka pendek, kulit bisa menjadi iritasi, kemerahan atau menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari.

"Penggunaan hidrokuinon jangka pendek yaitu iritasi kulit, kemerahan, kulit kering mengelupas, peningkatan sensitivitas terhadap sinar UV matahari, dermatitis kontak alergik," katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan