Empat Tanda Cinta kepada Allah dalam Al-Qur’an: Panduan Umat Beriman
Empat Tanda Cinta kepada Allah dalam Al-Qur’an: Panduan Umat Beriman. Fhoto : Tangkapan Layar Facebook Tholabul'ilmi Salafyacebook --
KORANPALPOS.COM- Cinta kepada Allah Ta’ala adalah puncak dari keimanan dan ketaatan yang sejati. Mengasihi Allah bukan sekadar pengakuan lisan, melainkan perlu dibuktikan dengan amal dan sikap yang sejalan dengan kehendak-Nya.
Di antara tanda cinta kepada Allah adalah mendahulukan amal-amal yang Allah cintai daripada apa yang diinginkan oleh diri sendiri, seperti harta, anak, atau kenyamanan hidup.
Tanda lain dari cinta kepada Allah adalah mengikuti apa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dengan penuh ketaatan, baik dalam melaksanakan perintah maupun menjauhi larangan.
Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 31:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran ayat 31)
BACA JUGA:Islam Bukan Agama Prasmanan: Mengapa Kita Harus Mengamalkan Ajaran Secara Keseluruhan
BACA JUGA:Hikmah Kehidupan: Saat Allah Menghendaki Kebaikan pada Diri Kita
Ayat ini merupakan ujian bagi mereka yang mengaku mencintai Allah. Cinta kepada Allah yang benar harus diwujudkan dalam bentuk ittiba’ (mengikuti) Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, baik dalam aqidah, ibadah, maupun akhlak.
Dengan mengikuti Rasulullah, buah yang akan didapatkan adalah cinta dari Allah Ta’ala dan ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu.
Sebagian ulama salaf menyebutkan bahwa ayat ini merupakan tolak ukur bagi mereka yang mengaku mencintai Allah. Tanpa ittiba’ kepada Rasulullah, pengakuan cinta tersebut tidak memiliki dasar yang kuat.
Rasulullah adalah perantara yang membawa petunjuk Allah, dan cinta kepada Allah harus tercermin dalam ketaatan kepada Rasul-Nya.
BACA JUGA:Anak Yatim Piatu Karena Orang Tuanya Terlalu Sibuk: Fenomena Baru yang Mengkhawatirkan
BACA JUGA:Rahasia Taqwa: Menemukan Solusi dan Rezeki di Saat Sulit