Minta Disdik Liburkan Sekolah
Jonidi SH, Ketua Komisi IV DPRD Muara Enim --
GUYURAN hujan yang terjadi sejak 2 hingga 3 hari ini belakangan nampaknya belum berdampak secara signifikan terhadap keberadaan kabut asap tebal dari bencana Karhutla tersebut.
Seperti di Kota Muara Enim beberapa hari terakhir. Dimana kabut asap terlihat terasa mulai pagi hari hingga menjalang malam.
Kondisi udara yang tidak sehat tersebut tentunya berpengaruh pada kesehatan khususnya pada pernafasan dan mata perih. Kondisi tersebut harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk mengantisipasi meningkatnya kasus inpeksi saluran pernafasan (ISPA) khususnya dikalangan pelajar.
BACA JUGA:LAPSUS : Berharap ISPU Kembali Membaik !
Terkait hal itu, Komisi IV DPRD Kabupaten Muara Enim meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim untuk mengambil langkah cepat dalam menyikapi kualitas udara yang tidak sehat melalui mengeluarkan Surat Edaran (SE).
Salah satunya proses belajar mengajar di sekolah dilaksanakan dalam ruangan dengan mengurangi aktivitas di luar kelas. Kemudian setiap peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan diwajibkan menggunakan masker dan pemunduran jam belajar atau diliburkan selama kondisi kualitas udara benar-benar bagus.
“Kita harus waspada terhadap kabut asap ini yang disebabkan kebakaran lahan dan hutan melihat kualitas mutu udara usah tidak sehat dan mengkhawatirkan. Yang sangat rentan ini terjadi infeksi saluran pernafasan tersebut adalah anak-anak,” jelas Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Muara Enim Jonidi SH, Kamis (19/10)
Lanjutnya, pihaknya hari ini akan mengundang Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Lingkungan Hidup untuk rapat koordinasi terkait kabut asap di Muara Enim sudah mengkhawatirkan.
“Kita akan mengusulkan alternatif mengurangi aktivitas di luar kelas, baik peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan diwajibkan menggunakan masker dan pemunduran jam belajar atau di liburkan,” jelas Jonidi.
Dirinya menghimbau masyarakat baik dan orang tua untuk memastikan anak-anaknya memakai masker saat ke sekolah. Selain itu, wali murid juga dihimbau agar terus memantau aktivitas anak-anaknya supaya terhindar dari penyakit Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA).
“Anak-anak wajib memakai masker karena situasi udara saat ini sudah tidak sehat, jadi bekali dengan masker supaya tidak terkena ISPA dan para guru mengarahkan anak didikanya untuk tidak beraktivitas diluar ruangan,” imbuhnya.
Selain pemerintah, orang tua atau wali murid. Pihaknya sekolah untuk lebih peduli menjaga lingkungan sekitar supaya anak-anak murid tidak menghirup asap.
“Kurangi kegiatan aktivitas diluar ruangan karena pagi hari itu kabut asap sangat tebal dan tidak sehat,” jelasnya.***