Puluhan Siswa di Angkut Pakai Mobil Dalmas
Kasat Lantas Polres Muara Enim AKP Trifonia Situmorang SIK MSi memberikan teguran kepada puluhan pelajar yang bergelantungan dan naik di atas atap angdes.-Foto : Fahrozi-
MUARA ENIM, KORANPALPOS.COM - Parah! itu gambaran bagi kelakuan aksi nekat anak-anak sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Muara Enim, mereka nekat bergelantungan dibelakang hingga naik di atas atap mobil angkutan desa (angkot) Ujan Mas-Muara Enim, Senin 12 Agustus 2024.
Aksi nekat para pelajar ini, terpantau oleh personil Sat Lantas Polres Muara Enim saat melakukan patroli yang di pimpin oleh Kasat Lantas AKP Trifonia Situmorang SIK MSi, melihat pemandangan anak-anak berseragam sekolah bergelantungan hingha naik di atas atap langsung diturunkan dan diangkut menggunakan mobil Dalmas menuju sekolah mereka.
"Tindakan yang dilakukan anak-anak pelajar dan pembiaran sopir angdes hal yang sangat berbahaya. Pertama melanggar aturan lalu lintas juga dapat membahayakan nyawa penumpang. Kedua aksi nekad ini juga menggangu ketertiban umum. Saya ikut miris melihat keadaan ini," tegas AKP Trifonia Situmorang.
Untuk para sopir, pihaknya memberikan tindakan tegas dengan penilangan dan imbauan kepada sopir angdes untuk melarang para pelajar untuk naik bergelantungan dan naik atap karena hal ini sangat berbahaya bisa mengancam keselamatan para pelajar dan kenyamanan umum.
BACA JUGA:Anak Muda OKI Punya Tempat Kongkow Baru, Yuk Mampir ke Cafe Pemersatu Bangsa Kodim 0402!
BACA JUGA:Anak Muda OKI Punya Tempat Kongkow Baru, Yuk Mampir ke Cafe Pemersatu Bangsa Kodim 0402!
Sedangkan untuk para pelajar, kata AKP Trifonia Situmorang, semua pelajar diangkut menggunakan mobil Dalmas Polres Muara Enim dan serahkan kepada pihak sekolah agar tidak mengulangi lagi aksi nekat saat menaik angdes dengan cara bergelantungan dan naik di atas atap.
Untuk mengantisipasi agar hal tersebut tidak terulang dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan edukasi ke sekolah-sekolah serta pangkalan angkutan desa.
"Bergelantungan dan naik atap angdes itu aksi sangat berbahaya. Apalagi para palajar ini aset bangsa sebagai penerus, untuk itu kita akan gencarkan sosialisasi sekolah-sekolah dan memberikan himbauan kepada para sopir angdes. Selain itu kita juga melakukan patroli pada jam masuk dan pulang sekolah," jelasnya.