Geng Motor di Prabumulih Siaran Langsung di Instagram
--
PRABUMULIH - Aksi brutal kawanan geng motor Gazaprb di Kota Prabumulih semakin brutal, seolah tak takut dengan keberadaan kepolisian, geng motor beraksi di Jalan Protokol, tepatnya di Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Padat Karya, Kamis (30/11).
Seolah-olah ingin menunjukan kehebatannya, aksi brutal tersebut disiarkan langsung akun Instagram resmi geng motor tersebut, gazaprb.
Video yang diunggah secara live menampilkan momen ketika tiga orang pelajar yang berboncengan di atas satu motor dikejar oleh enam anggota geng motor menggunakan dua sepeda motor. Mereka membawa senjata tajam jenis celurit dan kayu sento.
Dalam tayangan langsung yang beredar luas di media sosial, terlihat seorang pemuda dari geng motor tersebut berteriak memaksa ketiga pelajar tersebut untuk turun dari motor.
"Turun, stop, turun oy nah kau bengak (bodoh) mati kau ee, turun kau dak papo dak papo," teriaknya sambil memegang sebilah celurit.
Situasi semakin mencekam ketika pemuda tersebut menyuruh temannya untuk terus mengejar ketiga pelajar tersebut. "Pepet terus, pepet terus, dak apo apo, kejar terus, mati kau nian, mati kau nian," ujarnya sambil mengayunkan celuritnya dengan ancaman yang semakin meningkat.
Aksi brutal kawanan geng motor itu membuat geram warga, banyak warga yang meminta agar apparat kepolian mengambil langkah tegas terhadap geng motor tersebut.
“Mana pak polisi tangkap pak jangan alasan anak dibawah umur dibiarkan, berbahaya ini kalau dibiarkan,” ujar pemilik akun dian_amorte.
“Cicak gagah nak dilive plok man tebuang nanges masang raih sedih,” tulis randu_ramadhnu. Sementara akun albert_t999 mempertanyakan keberadaan polisi di Prabumulih.
“Payo mano polisi yang cak ini nak di apoke nn cubo geram nn jingonyo,” tulisnya.
Sementara, Kapolres Prabumulih, AKBP Witdiardi SIK MH melalui kasat reskrim, Iptu Mas Suprayitno STrK ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan sudah mengetahui beredarnya video aksi anarkis geng motor tersebut bahkan menurut kasat reskrim pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait pelaku pengejaran dan yang dikejar.
“Sudah kami sisir ke arah Gunung Ibul Padat Karya sampai PGRI 2, belum ada yang ditemukan,” jawabnya singkat.***