YKAN Rehabilitasi 50 Hektare Lahan Mangrove di Kabupaten OKI

Reporter: Diansyah |

Editor: Robiansyah |

Sabtu , 27 Jul 2024 - 22:33

Gotong royong kelompok mangrove desa untuk merehabilitasi kawasan mangrove yang sudah tandus di Desa Simpang Tiga Jaya, KecamatanTulung Selapan, Kabupaten OKI, Sumsel-FOTO : ANTARA-

KAYUAGUNG, KORANPALPOS.COM - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) telah memulai upaya besar untuk rehabilitasi lingkungan dengan memulihkan 50 hektare lahan mangrove di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Program ini, yang dikenal sebagai Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA), bertujuan untuk melestarikan dan memperbaiki ekosistem vital ini yang mengalami degradasi.

Mangrove memainkan peran krusial dalam ekosistem pesisir.

Mereka tidak hanya menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut dan burung, tetapi juga berfungsi sebagai penyangga yang melindungi pesisir dari erosi dan bencana alam.

Selain itu, mangrove dikenal sebagai penyimpan karbon yang lebih efektif dibandingkan dengan hutan tropis lainnya, yang membantu dalam mitigasi perubahan iklim.

Menurut Lydia Octifani, Penyuluh Kehutanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel rehabilitasi ekosistem mangrove sangat penting dilakukan untuk menjaga wilayah pesisir karena pembukaan lahan untuk dijadikan tambak.

Mangrove memiliki peran penting untuk menyimpan lebih banyak karbon dibandingkan hutan tropis lainnya, menjaga ekosistem laut, melindungi pesisir, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Desa Simpang Tiga Jaya, lokasi rehabilitasi yang dipilih, adalah area yang mengalami degradasi serius.

Aliran pasang surut di daerah ini terhambat dan banyak area ditumbuhi gulma, yang menghambat pertumbuhan mangrove secara alami.

ykan rehabilitasi 50 hektare lahan mangrove di kabupaten oki                            kayuagung, koranpalpos.com - yayasan konservasi alam nusantara (ykan) telah memulai upaya besar untuk rehabilitasi lingkungan dengan memulihkan 50 hektare lahan mangrove di kabupaten ogan komering ilir (oki), sumatera selatan.
program ini, yang dikenal sebagai mangrove ecosystem restoration alliance (mera), bertujuan untuk melestarikan dan memperbaiki ekosistem vital ini yang mengalami degradasi.
mangrove memainkan peran krusial dalam ekosistem pesisir.
baca juga:warga prabumulih keluhkan tps liar
baca juga:tingkatkan kepatuhan pajak, pemkab muara enim gandeng kpp pratama 
mereka tidak hanya menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut dan burung, tetapi juga berfungsi sebagai penyangga yang melindungi pesisir dari erosi dan bencana alam.
selain itu, mangrove dikenal sebagai penyimpan karbon yang lebih efektif dibandingkan dengan hutan tropis lainnya, yang membantu dalam mitigasi perubahan iklim.
menurut lydia octifani, penyuluh kehutanan dinas kehutanan provinsi sumsel rehabilitasi ekosistem mangrove sangat penting dilakukan untuk menjaga wilayah pesisir karena pembukaan lahan untuk dijadikan tambak.
baca juga:cegah karhutla, polres oku gandeng perusahaan perkebunan
baca juga:ratusan kendaraan di oku ditilang dalam ops patuh musi 2024
mangrove memiliki peran penting untuk menyimpan lebih banyak karbon dibandingkan hutan tropis lainnya, menjaga ekosistem laut, melindungi pesisir, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 
desa simpang tiga jaya, lokasi rehabilitasi yang dipilih, adalah area yang mengalami degradasi serius.
aliran pasang surut di daerah ini terhambat dan banyak area ditumbuhi gulma, yang menghambat pertumbuhan mangrove secara alami.
baca juga:kejari muba kawal pembangunan nasional dan ingatkan aturan hukum 
baca juga:tempati rumah dinas, pj bupati muara enim gelar doa bersama
kondisi ini memerlukan intervensi khusus agar mangrove dapat tumbuh dan berfungsi kembali.
untuk mengatasi tantangan tersebut, berbagai metode rehabilitasi telah diterapkan oleh ykan:
1. perbaikan hidrologi
salah satu langkah awal adalah memperbaiki kanal air alami agar aliran pasang surut menjadi lancar.
baca juga:pj. bupati perkenalkan diri dan sampaikan selamat hari adhyaksa ke-64
baca juga:pj. bupati muaraenim apresiasi dprd setujui 7 raperda
hal ini penting untuk merangsang pertumbuhan mangrove secara alami.
2. pembersihan gulma dan serasah
gulma dan serasah yang menutupi tanah dibersihkan untuk memberikan ruang bagi benih mangrove untuk tumbuh.
3. penyebaran benih
benih mangrove disebar sesuai dengan kondisi ekologi lahan.
benih mangrove jenis bakau, yang memiliki propagul panjang, diletakkan di area yang terkena genangan air lebih tinggi.
sementara benih jenis pedada dan api-api, yang lebih pendek, ditempatkan di area genangan rendah.
4. pemasangan papan dan patroli
papan imbauan dipasang untuk mencegah kerusakan dan penebangan kawasan mangrove.
patroli rutin dilakukan untuk memastikan kawasan yang telah direhabilitasi tetap terjaga.
5. monitoring dan pemeliharaan
proses ini mencakup identifikasi permasalahan dan pemantauan kondisi anakan mangrove secara berkala.
jika ditemukan masalah, tindakan perbaikan segera dilakukan, termasuk pemeliharaan lanjutan.
salah satu aspek unik dari program mera adalah penerapan konsep community-based ecosystem mangrove rehabilitation (cbemr).
konsep ini menempatkan masyarakat setempat sebagai subjek utama dalam proses rehabilitasi, bukan hanya sebagai penerima manfaat.
masyarakat dilibatkan sejak tahap awal, mulai dari identifikasi masalah, perumusan solusi, hingga pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan.
“melalui cbemr, masyarakat setempat diharapkan akan mempunyai rasa memiliki, sehingga setelah program mera ini selesai, merekalah yang akan melanjutkan dan bertanggung jawab untuk mengelola dan melindungi kawasan yang sudah direhabilitasi,” ujar lydia octifani.
beberapa indikasi awal keberhasilan metode ini sudah terlihat.
tanah di lokasi rehabilitasi mulai lembab setelah perbaikan hidrologi, dan lumut mulai tumbuh, yang menandakan pemulihan ekosistem.
regenerasi alami mangrove juga telah dimulai di beberapa area.
melalui upaya ini, ykan tidak hanya berkontribusi pada pemulihan lingkungan, tetapi juga berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat dan ekosistem pesisir.
program mera diharapkan menjadi contoh sukses dalam rehabilitasi mangrove dan dapat diterapkan di daerah lain dengan kondisi serupa.
dengan dukungan yang tepat dan partisipasi aktif dari masyarakat, rehabilitasi mangrove di kabupaten oki ini diharapkan akan membawa dampak positif yang signifikan, tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat setempat yang bergantung pada ekosistem mangrove.***