
Warga Banyuasian Minta Bantuan Dapil X DPRD Sumsel
KEDATANGAN anggota DPRD Sumsel asal daerah pemilihan X, ke sejumlah Desa di Kabupataen Banyuasin, disambut warga dengan sederet aspirasi dan keluhan, terutama soal jalan yang banyak rusak.
Keluhan ini diutarakan karena aspirasi warga, kerap tak diakomodir dalam Musrenbang daerah.
Kepada anggota DPRD Sumsel asal dapil X yang terdiri dari M Firman Ridho ST MT selaku koordinator didampingi, Nadia Basyir SE, Maliono SH, Marzuki SE,dan Herman Ong, warga mengadukan semua persoalan yang dihaapi, termasuk soal banyaknya jalan Desa dan jalan kabupaten yang rusak.
Saat pertemuan di Desa Rejo Dadi, Ketua RT 04, Prayitno Hadi mengeluhkan kondisi Jalan Kasmo Wiyono dan lorong-lorong disekitarnya yang rusak parah, karena sudah lebih dari 15 tahun belum pernah mengalami pengerasan. Keluhan yang sama diutarakan Badaruddin, Kadus 03. Dia minta pengecoran jalan di Lorong Sri Menanti sepanjang 1500 M yang juga rusak parah.
Selain itu, warga juga mengharapkan insentif untuk guru ngaji dan guru TPA yang telah membantu memberikan pendidikan agama bagi anak-anak desa, minta modal untuk usaha pertanian, serta minta operaional dan fasilitas untuk posyandu khusus Lansia Bintang Acapela.
Kepada anggota dewan, warga juga menyampaikan kalau keluhan mereka telah sering disampaikan ke pemerintah setempat. Namun Proposal masyarakat kerap takdiakomodir dalam musranbang. Untuk itu warga minta bantun dewan, agar aspirasi terutama berkaitan infrastruktur jalan bisa diakomodir.
Aspirasi mengenai jalan rusak dan butuh perbaikan juga diampaikan warga Desa Lalang, Pulau Harapan, maupun Dusun Mainan.
Di Desa lalang Sembawa, Sugio Ketua RT 06 minta tempat pembuangan sampah dan gardu listrik sekaligus di RT 17. Sedangkan Heri dari Sembilang, mengharapkan bantuan ambulan biar pasien bisa cepat ditangani.
“Kita pernah dengar program gubernur soal desa internet, kami minta agar lalang masuk dalam pilot projek untuk desa internet. Krn disini sudah jadi pilot projek untuk kependudukan, kami juga minta agar lahan seluas 150 ha yang ada, dijadikan lokasi wisata sekaligus minta bantuan pembinaan terhadap pelaku UMKM,” ungkapnya.
Sementara itu di Kades Desa Pulau Harapan Kecamatan Sembawa, minta perbaikan jalan menuju kantor Camat dan pakaian seragam kades. Untuk Desa Mainan, masyarakat minta pengerasan jalan, serta bantuan dewan untuk mengatasi masalah banjir yang kerap menghampiri.
“Di sini, setiap hujan deras akan langsung banjir. Soalnya, desa ini tidak memiliki kolam retensi atau drainase yang memadai. Sementara setiap hujan, wilayah ini selalu dapat kiriman air dari PT Melania. Bahkan, banjir sempat menggenangi masjid di Desa Mainan hingga ketinggian satu meter,” jelasnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Koordinator Dapil X, Muhammad F Ridho mengatakan,sejak sepekan ini Dail X telah turun kelapangan dan mendengarkan langsung keluhan dan aspirasi warga.
Berdasarkan apa yang mereka sampaikan, lebih dari 80 persennya merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten, seperti masalah pengecoran jalan, pembangunan jalan lingkungan, bantuan mesjid,modal usaha, pengadaaan mobil ambulan dan lainnya.
Meski demikian, Ridho mengaku akan tetap membantu masyarakat memperjuangkan aspirasi tersebut, melalui dana bantuan gubernur.
“Usulan itu tidak bisa dianggarkan dari provinsi karena masuk ranahnya pemkab. Namun kami akan tetap bantu melalui dana bantuan gubernur, yang nanti dititipkan ke pemkab. Dengan kata lain, anggota dapil X mencarikan dananya, dan pemkab diamanahkan untuk membangunnya,” jelas Ridho.
Untuk masalah banjir yang di keluhkan warga Desa Mainan, politisi Partai Demokrat ini meminta pemerintah setempat untuk mengingatkan perusahaan agar ikut membantu menangani masalah banjir ini, misalnya deangan menggunakan dana CSR nya.
Mengani pengelolaan lahan 150 hektar untuk objek wisata, Anggota dapil X lainnya, H Maliono mendukung usulan tersebut, karena bila dikelola dengan baik, bisa menjasi sumber pendapatan warga sekitar. Untuk itu harus mendapat sentuhan dari pemerintah dengan menggandeang pihak yang faham mengenai hal ini.
Sementara itu anggota dapil X, Nadia Basyir Nadia mengingatkan para orang tua untuk ikut mengawasi anaknya, dalam penggunaan internet.
“Teknologi ni banyak sisi positifnya, tetapi sisi negatifnya juga tidak kalah banyak. Untuk itu saya minta kita semua tetap pantau anak agar tidak terjerumus pada tindak kekearasan, narkoba dan pergaulan bebas,”katanya.
Sedangkan Herman Ong, anggota dapil X menyampaikan kalau asapirasi warga sebetulnya sudh banyak yang disampaikan kepemkab setempat. Sayangnya banyak yang tidak diakomodir.
Di tempat yang sama, anggota dapil X lainnya, Marzuki mengingatkan masyarakat agar menyampaikan aspirasi dalam bentuk proposal, sehingga lebih mudah untuk diperjuangkan.
Untuk diketahui, pada reses tahap I tahun 2023 ini rombongan dapil X juga mengunjungi warga Kecamatan Betung terdiri dari Desa Bukit, Desa Taja Mulya, Kantor Lurah Betung, dan Kantor Camat Betrung. Untuk Kecamatan Sumbawa pertemuan dipusatkan di Desa Talang Sumber, dialnjutkan ke Desa Pulau Harapan, Desa Rejo Dadi, dan Desa Mainan Kecamatan Sumbawa.
Pertemuan dan dialog juga dilakukan di Kecamatan Kumbang yang dipusatkan di Desa Rimba jaya, Desa Sebokor, Desa Cinta Manis dan Desa Sido Mulyo. Untuk Kecamayan Banyuasin I, pertemuan dilakukan di Desa Sungai Gerong, Kelurahan mariana, Desa Pematang Palas dan Desa Tirto Sari.
Selain itu, rombongan dapil X juga menyerap aspirasi warga Kecamatan Talang Kelapa, yang mana pertemuan dipusatkan di Tanah Mas, Kelurahan tanah mas Indah, Kel Sukajadi, dan Kel Sukajadi Timur. Reses dilanjutkan ke Kecamatan Talang Kelapa, disini anggota dewan berdialog dengan warga di Kel Kenten, Kel Kenten Azhar, Kel Sukomoro dan Kelurahan Air Batu.(del/adv)