Tingkatkan Fasilitas Penjernih

Instalasi Pengelolaan Air bersih Perumda Tirta Musi dan kondisi air Sungai Musi yang keruh hingga membuat pihak Perumda mengurangi kapasitas air bersih. F koer dan Erika Palpos
Instalasi Pengelolaan Air bersih Perumda Tirta Musi dan kondisi air Sungai Musi yang keruh hingga membuat pihak Perumda mengurangi kapasitas air bersih. F koer dan Erika Palpos


Sungai Musi Keruh, Perumda Tirta Musi Kurangi Kapasitas Air

KONDISI air Sungai Musi yang tingkat kekeruhannya masih tinggi membuat, PerumdaTirta Musi Palembang mengurangi kapasitas air bersih, dampaknya sejumlah pelanggan tidak mendapatkan distribusi air bersih karena terkena kebijakan penggiliran distribusi.

Kondisi ini tak pelak dipertanyakan warga khususnya pelanggan.

Selaku pelanggan PDAM, Candra, salah seorang warga Kota Palembang sangat mengeluhkan kebijakan penggiliran distribusi ini. pasalnya kata dia, airnya sudah empat hari tidak mengalir sama sekali.

“Saya harus ngungsi kerumah saudara yang masih miliki stok air untuk mandi,” jelasnya. Sedangkan Ardit menuturkan jika permasalahan ini (pengurangan kapasitas,red) perlu segera diselesaikan. “Jangan sampai berlarut, ini menjadi masalah besar karena air merupakan sumber utama bagi kehidupan,” paparnya.

Menurutnya, PDAM bisa melakukan hal yang lebih untuk dapat memberikan layanan kepada konsumen. “Wajib segera diselesaikan, kami sangat sulit beraktivitas karena air tidak ada sementara minggu besok saya ada hajatan,” tegasnya.

Ruqia, warga Kota Palembang lainnya berharap Perumda Tirta Musi tidak harus mengurangi kapasitas distribusi air namun dengan keruhnya Air Sungai Musi harusnya yang dilakukan manajemen Perumda Tirta Musi yakni meningkatkan kualitas dan kapasitas alat penjernih bukan malah distribusi yang dikurangi.

“Kebijakan ini agak aneh. Yang jelas harusnya fasilitas ditingkatkan bukan mengurangi kapasitas. Kenapa sampai tidak bisa lagi menjernihkan air yang keruh. Artinya kualitas fasilitas penjernih harus ditingkatkan,” tandasnya.

Sebelumnya, karena kondisi air Sungai Musi di Palembang, Rabu 15 Maret 2023 saat ini kekeruhannya atau turbidity masih cukup tinggi.

Meskipun ada penurunan dari 3.700 NTU menjadi 1.400 NTU, tapi masih mempengaruhi kapasitas produksi air bersih.

Keruhnya air di Sungai Musi ini, masih disebakan dari banjir bandang di Kabupaten Lahat.

Di mana, Sungai Musi sendiri memang muara dari Sungai Lematang Lahat, sehingga otomatis dampak banjir bandang tersebut membuat air Sungai Musi sangat keruh.

Direktur Operasional Perumda Tirta Musi Palembang, Cik Mit mengatakan, saat ini tingkat kekeruhan sudah mencapai 1.400 NTU.

“Sebelumnya sempat hampir 4.000 NTU. Padahal normalnya 65-95 NTU,” jelas dia

Cik Mit menambahkan, akibat makin keruhnya Sungai Musi ini, masih mempengaruhi operasional Perumda Tirta Musi Palembang, karena Sungai Musi merupakan air baku untuk air bersih di Kota Palembang.

Perumda Tirta Musi kembali melakukan pengurangan kapasitas produksi di beberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA).

Jika sebelumnya hanya 3 IPA, maka mulai kemarin bertambah jadi 5 IPA.

IPA Poligon 2 memiliki kapasitas 150 Iiter/detik mengalami pengurangan 9 Iiter/detik— 15 Iiter/detik. Kemudian, IPA Rambutan memiliki kapasitas 1.050 Iiter/detik mengalami pengurangan 55 Iiter/detik – 65 Iiter/detik.

Lalu, IPA 3 Ilir memiliki kapasitas 1.250 Iiter/detik mengalami pengurangan 35 Iiter/detik – 45 Iiter/detik. IPA Borang memiliki kapasitas 240 Iiter/detik mengalami pengurangan 5 Iiter/detik – 10 Iiter/detik dan IPA Karang Anyar memiliki kapasitas 1.300 Iiter/detik mengalami pengurangan 50 Iiter/detik-55 Iiter/detik.

“Hanya di IPA Ogan yang tidak mengalami pengurangan kapasitas produksi. Karena, dari Sungai Ogan dan airnya aman tidak terdampak banjir Lematang,” ujarnya.

Cik Mit mengatakan, pihaknya terpaksa kurangi kapasitas produksi untuk tetap menjaga kualitas air.

Sehingga air yang didistribusikan sesuai dengan standar Regulasi Permenkes No. 492 Tahun 2010.

“Ada pengurangan kapasitas produksi sekitar 11 persen. Yang pasti di wilayah dari IPA tersebut akan mengalami kekurangan air,” jelas Cik Mit.

Pihak Perumda Tirta Musi memohon maaf apabila terjadi gangguan pendistribusian air ke wilayah pelayanan IPA yang kapasitasnya berkurang.

“Akibat pengurangan kapasitas ini, pastinya ada pengurangan distribusi air. Terutama di daerah ujung. Tapi, mudah-mudahan segera kita atasi,” ujar dia.

Namun, jika kekeruhan air Sungai Musi berangsur normal kembali maka kapasitas produksi akan ditingkatkan kembali.(rob/nik/ika)