INDRALAYA – 12 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diamankan aparat Polres Ogan Ilir.
Ke-12 siswa yang diamankan berasal dari berbagai SMK di Ogan Ilir dan Palembang.
Diduga mereka hendak melakukan aksi tawuran dengan menyambangi SMA Pancasila di Kecamatan Pemulutan Kabuapten Ogan Ilir, Senin (6/3).
Kapolsek Pemulutan AKP Herry Yusman melalui Kanitreskrim Ipda Ettah Yuliansyah mengatakan belasan siswa SMK tersebut diamankan setelah pihaknya menerima laporan masyarakat.
Baca Juga : Kapolres OI : Penetapan 3 Tersangka Sudah Sesuai Prosedur
Mendapat informasi masyarakat, lanjut Etteh, anggotanya langsung mendatangi lokasi kejadian.
Kedatangan polisi membuat belasan SMK tersebut kocar-kacir. Namun 12 siswa SMK dan 3 pemuda putus sekolah berhasil diamankan.
Ke-12 siswa yang diamankan yakni AY (16), siswa SMKN 1 Pemulutan; RZ (16), siswa SMK Nurul Huda Palembang; AD (15), siswa SMKN 1 Pemulutan; DM (16), siswa SMKN 1 Pemulutan; AT (17), siswa SMKN 1 Pemulutan; MU (17), siswa SMKN 1 Pemulutan; dan MR (15), siswa SMK Bina Jaya Palembang,
Kemudian TF (15), siswa SMKN 8 Palembang; DW (17), siswa SMKN 1 Pemulutan; SG (16), siswa SMKN 1 Pemulutan; ER (17), siswa SMKN 1 Pemulutan; dan DS (17), siswa SMKN 1 Pemulutan.
Baca Juga : Staf Ahli Bupati Banyuasin Tersangka
Sementara tiga pemuda putus sekolah yang diamankan yakni MK (16), FR (15), dan RY (17).
Dikatakan Etteh, dari belasan siswa tersebut pihaknya mengamankan sebilah senjata tajam, tiga pentungan kayu, dan dua buah batu bata.
“Dari keterangan para siswa mengatakan bahwa mereka memang akan melakukan penyerangan terhadap siswa SMA Pancasila,” ungkapnya
Untung saja penyerangan itu dapat digagalkan anggota Polsek Pemulutan yang gercep mendatangi lokasi dan mengamankan para siswa tersebut.
“Para siswa ini sempat melakukan pelemparan baru dan membuat siswa di sekolah tersebut ketakutan. Beruntung para siswa SMA Pancasila berhasil menghindar dan berlari. Jadi tidak ada yang kena,” ungkap dia.
Baca Juga : Polisi Amankan 3 Tersangka Amuk Massa yang Menewaskan Terduga Pencuri Motor
“Setelah kita lakukan pembinaan usai kita amanakan para siswa pelaku kenakalan remaja ini akhinya kita serahkan kepada orang tua masing-masing. Mereka juga kita wajibkan untuk membuat surat pernyataan agar jangan sampai mengulangi perbuatanya kembali,” pungkasnya. (sro)
