Utama  

Tak Ada Koordinasi


Hj. Yulfa Cindosari – Anggota DPRD Palembang 

RENCANA Pemerintah Kota Palembang yang akan menambah kolam retensi yang mencapai puluhan jumlahnya lantaran jumlah kolam retensi untuk saat ini masih kurang dari jumlah ideal mendapat tanggapan dan perhatian DPRD Palembang.

“Jika itu (penambahan jumlah kolam retensi,red) akan dilakukan Pemkot Palembang tentu kita apresiasi. Namun hingga saat ini, kami (komisi III DPRD Palembang,red) belum diajak untuk membicarakan hal ini,” ungkap Hj Yulfa Cindosari, anggota DPRD Palembang komisi III, Senin (13/3).

Seyogianyalah rencana penambahan pembangunan kolam retensi tersebut harus direncanakan dengan matang karena hal ini juga menyangkut kebutuhan dan juga biaya pembangunannya.

“Termasuk wilayah atau titik mana kolam retensi itu akan dibangun. Yang jelas kita sekaku komisi terkait belum diajak bicara,” ucap politisi asal PKS ini.

Namun begitu lanjut Yulfa, terlepas dari semua upaya yang dilakukan Pemkot Palembang, satu hal yang perlu diperhatikan dan ditekankan dewan.

“Yakni koordinasi antar bagian dan antar instansi. Karena soal koordinasi inilah yang kini menjadi kelemahan Pemkot dalam penanganan banjir karena yang terjadi adalah kesan tambal sulam dalam setiap sehingga masalah banjir tidak pernah terselesaikan,” tandas Yulfa.

“Salah satu contohnya misalnya ada pembangunan selokan atau drainase, namun setelah dibangun ada pengedukan lagi oleh instansi lain hingga parit atau selokan tertutup dan tak berfungsi. Inikan namanya tidak ada koordinasi. Belum lagi ditengah pembangunan selokan atau drainase setelah ada pemasangan utility dan timbunan usai pemasangan utility justru tidak rapi. Harusnya hal ini tidak terjadi jika ada koordinasi antar instansi.Kondisilah yang jadi Penekanan kita,” tukasnya. (rob)