SDN 7 Air Salek Memrihatinkan, Begini Kondisinya

BANYUASIN – Selalu diusulkan dalam usulan pembangunan Kabupaten Banyuasin.
Namun kondisi SD Negeri 7 Air Salek tak kunjung diperbaiki.
Kondisinya masih tetap memrihatinkan dan tidak layak tempat belajar mengajar.Kondisi tersebut segera berakhir dengan berlakunya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 212 tentang prioritas pengunaan Dana Alokasi Umum (DAU).
Baca Juga : Rapor Pendidikan, Mudahkan Sekolah Lakukan Perencanaan
Emi Sumirta, anggota DPRD Banyuasin mengungkapkan reses yang dilakukanya beberapa waktu lalu telah mengunjungi SDN 7 Air Salek di Desa Bintaran.
Menurut Emi, kondisinya memang sangat tidak layak untuk tempat belajar mengajar.
Sebelum ke sana dia pernah mendapatkan laporan dari wali murid, bahwa bangunan sekolah sangat memprihatinkan.
Kondisinya sudah banyak kerusakan dan tidak layak pakai. Keadaan tersebut sudah berlangsung lama.
“Setiap tahun permasalahan itu sudah diusulkan, baik di setiap reses, musrenbang dan sebagainya selalu saya bahas. Akan tetapi nasibnya belum berubah. Jadi dengan adanya PMK 212 di tahun 2023 ini dengan porsi untuk pembangunan di bidang pendidikan sebesar Rp139 miliar diharapakan sekolah ini masuk dalam prioritas,” ungkapnya.
Emi mengaku sudah menyampaikan persoalan SDN 7 Air Salek tersebut ketika rapat Badan Angaran (Banggar) DPRD dan rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Usulannya direspon dengan baik oleh TAPD yang dipimpin langsung Sekda, Bapeda dan Dinas Pendidikan.
‘’Insya Allah tahun 2023 ini akan dialokasikan dana rehab untuk sekolah tersebut,’’ tutupnya.
Baca Juga : DPRD Sumsel Beri Pendampingan
Sementara itu, Mukhamim, Kepala SDN 7 Air Salek membenarkan sekolah yang dipimpinnya setiap tahun selalu mengusulkan dan membuat proposal ke Dinas Pendidikan meminta ada perbaikan.
‘’Dikarenakan saat hujan deras semua seng melayang dan ruang belajar tidak bisa digunakan. Namun pihak dinas pada waktu itu menyebut untuk swadaya dulu memperbaikinya dan nanti akan dianggarkan. Akan tetapi setelah bertahun-tahun tidak juga terealisasi hingga saat ini,’’ ungkapnya.
Ditambahkannya, gedung sekolah dibangun sejak zaman transmigrasi dan belum pernah mendapatkan bantuan sekalipun atau perbaikan dari Dinas Pendidikan. (son)