Beda Dukungan pada Pilkada, Ketua Bappilu Hanura Prabumulih : Apapun Sanksinya Akan Kita Hadapi
Ketua Bappilu Hanura Prabumulih, Aden Tamrin (2 dari kanan) saat ikut blusukan dengan mantan walikota Prabumulih-Foto : Prabu-
PRABUMULIH, KORANPALPOS.COM - Tensi politik menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Prabumulih semakin memanas, memicu ketegangan di internal Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kota Prabumulih.
Aden Tamrin SE, Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC Partai Hanura Prabumulih, secara terang-terangan menyatakan dukungannya kepada Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu Ridho sebagai bakal calon Walikota Prabumulih.
Sementara itu, Partai Hanura Prabumulih, yang diketuai Hartono Hamid SH, telah menyerahkan rekomendasi dukungan resmi kepada pasangan calon walikota dan wakil walikota, H Arlan dan Frangky Nasril.
Aden Tamrin, yang juga merupakan mantan anggota DPRD Kota Prabumulih, secara terbuka menyatakan pilihannya untuk mendukung Hj Suryanti Ngesti Rahayu Ridho.
BACA JUGA:Empat PJU dan Enam Kapolres Jajaran Polda Sumsel Diganti, Termasuk Kapolres Lubuklinggau
BACA JUGA:Polres OKU Tanam Ratusan Bibit Pohon Sambut HUT Bhayangkara ke-78
Dalam wawancara di kediamannya, Aden menyampaikan bahwa dukungannya didasarkan pada kejelasan visi dan misi yang diusung oleh Ngesti Ridho Yahya.
“Saya ucapkan selamat kepada Frangky, yang merupakan kader Hanura. Namun, dalam pilkada kali ini, pilihan saya berbeda. Sebagai Ketua Bapilu, saya mendukung Ibu Ngesti Ridho Yahya untuk menjadi calon walikota periode 2024-2029,” ungkap Aden Tamrin.
Aden menegaskan bahwa perbedaan dukungan ini bukanlah masalah sentimen pribadi, melainkan didasarkan pada penilaian objektif terhadap visi dan misi para calon.
Menurutnya, sampai saat ini hanya Ngesti Ridho Yahya memiliki kejelasan visi dan misi serta semangat untuk menang.
BACA JUGA:Bawaslu Prabumulih Akan Patroli dan Awasi Pantarlih
BACA JUGA:Pemkab Muba Gelar Uji Emisi Gratis
"Ada kejelasan visi misi, ada kejelasan apa yang akan dibangun dan apa yang diperbuat jika mereka jadi," ujarnya.
Aden Tamrin menyadari bahwa perbedaan pandangan ini mungkin akan menimbulkan konsekuensi di internal partai.