Nostalgia di Balik Mainan Jadul : Coklak
Di tengah gemerlapnya teknologi modern, tak ada yang bisa menggantikan kehangatan dan kebahagiaan dari mainan sederhana seperti coklak-sheratonbandung-
UNIK,KORANPALPOS.COM - Di era modern yang dipenuhi dengan teknologi canggih dan permainan digital, ada sesuatu yang magis dan nostalgik ketika kita kembali mengenang mainan-mainan sederhana dari masa lalu.
Salah satu mainan yang mungkin banyak diingat oleh generasi 80-an dan 90-an di Indonesia adalah "Coklak". Meski sederhana, mainan ini memiliki daya tarik tersendiri yang membuatnya tetap dikenang hingga kini.
Coklak, terkadang disebut juga "guli" atau "kelomang", adalah sejenis permainan tradisional yang menggunakan kelereng kecil.
Permainan ini biasanya dimainkan di tanah lapang atau halaman rumah, di mana anak-anak menggambar lingkaran atau lubang kecil sebagai sasaran untuk kelereng mereka.
BACA JUGA:Legenda dan Keunikan Air Terjun Bedegung di Sumatera Selatan: Kisah Tangisan Putri Dayang Rindu !
Ada berbagai variasi permainan coklak, namun inti dari permainan ini adalah mengarahkan kelereng untuk mengenai sasaran atau kelereng lawan.
Meskipun sulit untuk melacak asal usul pasti dari permainan coklak, kelereng telah menjadi mainan populer di berbagai budaya di seluruh dunia selama berabad-abad.
Di Indonesia, coklak menjadi populer pada tahun 1980-an dan 1990-an, ketika anak-anak masih sering bermain di luar rumah dan berinteraksi langsung dengan teman-teman mereka.
Pada masa itu, kelereng bisa dibeli dengan harga yang sangat terjangkau di warung-warung atau pedagang keliling.
BACA JUGA:Jejak Sejarah dan Asal Usul Suku Semende di Sumatera Selatan : Siapa Syech Nurqodim al-Baharudin ?
Permainan coklak memiliki beberapa variasi, yang sering kali berbeda-beda di setiap daerah.
Berikut adalah beberapa variasi yang populer: