Prakiraan Cuaca BMKG Rabu 5 Juni 2024 : 3 Daerah Ini Berstatus Siaga Dampak Cuaca Ekstrem !

Pejalan kaki melintas menggunakan payung saat hujan intensitas deras-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Kamis 30 Mei 2024 : Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir di Sumsel !

Di DKI Jakarta, sebagian besar wilayah diperkirakan cerah hingga cerah berawan pada pagi hingga dini hari, dengan kelembapan mencapai 60-100 persen pada malam hari, dan suhu berkisar antara 23-33 derajat Celsius.

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan timnya mendapati potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia masih tinggi setidaknya hingga bulan September, meskipun Indonesia sudah mulai memasuki musim kemarau.

Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa dinamika atmosfer yang masih aktif di wilayah Indonesia, termasuk fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby, Kelvin, hingga pola sirkulasi siklonik dan potensi pembentukan daerah belokan dan perlambatan angin.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Rabu 29 Mei 2024 : Hujan Ringan hingga Sedang Mengguyur Indonesia !

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 26 Mei 2024 : Status Waspada Potensi Hujan Lebat di Kalimantan dan Papua !

Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) adalah pola cuaca global yang bergerak dari barat ke timur melintasi kawasan tropis, membawa serta daerah hujan lebat.

MJO dapat meningkatkan aktivitas konveksi di Indonesia, menyebabkan curah hujan tinggi dan potensi cuaca ekstrem.

Gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin juga berperan dalam meningkatkan aktivitas konveksi dan pembentukan awan tebal yang dapat memicu hujan deras dan badai petir.

Pola sirkulasi siklonik di beberapa daerah turut memperparah kondisi cuaca, menciptakan daerah tekanan rendah yang mengumpulkan massa udara lembap dan meningkatkan kemungkinan terjadinya hujan lebat.

Daerah belokan dan perlambatan angin juga berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan, karena menyebabkan akumulasi uap air yang kemudian terkondensasi menjadi hujan.

Guswanto mengingatkan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini dapat menimbulkan dampak kebencanaan hidrometeorologi yang meliputi banjir, banjir bandang, banjir lahar hujan, tanah longsor, dan lainnya.

Meskipun Indonesia memasuki musim kemarau pada Juni-September 2024, dinamika atmosfer yang aktif ini tetap menyebabkan potensi cuaca ekstrem yang tinggi.

BMKG meminta masyarakat untuk selalu memperbarui informasi melalui kanal resmi infoBMKG dan menghindari berita hoaks yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terjadinya bencana terkait cuaca ekstrem.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan