Sejarah dan Legenda Bayung Lencir Muba : Berpotensi Mendunia dengan Cadangan Minyak Terbesar ke-4 di Dunia !

Bayung Lencir di Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan berpotensi mendunia dengan cadangan migas terbesar keempat di dunia-Foto : Dokumen Palpos-

Topografi Bayung Lencir terdiri atas dataran rendah dan daerah aliran sungai. Sungai terbesar yang melintasi kelurahan Bayung Lencir adalah Sungai Lalan.

Di samping itu, terdapat pula sungai-sungai lain yang lebih kecil, yakni Sungai Terbisan, Bukit Lintang, Bayung Lencir, dan Sarim.

Sungai-sungai ini berperan penting dalam kehidupan masyarakat, baik sebagai sumber air, jalur transportasi, maupun sebagai tempat mencari ikan.

BACA JUGA:Fakta Unik Kabupaten Lahat : Kaya Batubara, Jumlah Penduduk Miskin Nomor 2 di Sumatera Selatan !

BACA JUGA:Kisah Magis dan Legenda Pemandian Puyang Putri : Jejak Putri Mayangsari di Empat Lawang Sumatera Selatan !

Sejarah dan Masyarakat Bayung Lencir

Dahulu kala, di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, terbentuklah sebuah masyarakat yang erat hubungan persaudaraannya.

Di wilayah ini terdapat tiga marga utama, yaitu Marga Bayat, Marga Lalan, dan Marga Tungkal Ulu, yang saling terkait melalui keturunan Puyang Temenggung.

Puyang Temenggung, atau Puyang Kubu Leber Telapak, seorang pemuda luar biasa, memulai perjalanan mengembara setelah mengalami hambatan dalam memeluk agama Islam di dusunnya.

Di perjalanan mengembara, Puyang Temenggung bertemu dengan seorang wanita hebat bernama Polot, yang kemudian menjadi istrinya.

Mereka menetap dan membentuk perkampungan baru bernama Talang Kelapo Sebatang.

Dari pernikahan mereka, lahir enam orang anak yang kemudian mendirikan dusun-dusun baru seperti Talang Buruk, Melamon, Tampang, dan Penamping.

Dusun-dusun yang didirikan oleh anak-anak Puyang Temenggung berkembang menjadi komunitas yang memiliki hubungan persaudaraan yang erat.

Pada masa itu, hukum sefali adat diakui dan dihormati oleh rakyat ketiga marga tersebut.

Seiring berjalannya waktu, dusun-dusun tersebut berkembang menjadi desa-desa yang memiliki cerita dan karakteristik tersendiri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan