Asal Usul dan Legenda 4 Pendekar : Fakta Unik di Balik Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Jumat , 31 May 2024 - 08:20

Penampakan kota Tebing Tinggi ibukota Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan dilihat dari udara-Foto : Dokumen Palpos-

Hal ini tercermin dalam semboyan yang dipegang teguh oleh masyarakat Empat Lawang, yaitu "Nedo Muno Mati Jadilah," yang berarti "Tidak Membunuh Mati Jadilah."

Semboyan ini menggambarkan keberanian dan semangat juang yang diwarisi dari para pendekar tersebut.

Kabupaten Empat Lawang memiliki sejarah yang kaya, terutama pada masa penjajahan Hindia Belanda dan Jepang.

Pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1870-1900, Tebing Tinggi, yang merupakan bagian dari Empat Lawang, memainkan peran penting sebagai wilayah administratif (onderafdeeling) dan pusat lalu lintas ekonomi karena letaknya yang strategis.

Tebing Tinggi pernah diusulkan menjadi ibu kota keresidenan saat Belanda berencana membentuk Keresidenan Sumatera Selatan (Zuid Sumatera) yang meliputi Lampung, Jambi, dan Palembang pada tahun 1870-an.

Tebing Tinggi dinilai strategis untuk menghalau ancaman pemberontakan dari daerah sekitarnya, seperti Pagar Alam, Pasemah, dan daerah perbatasan dengan Bengkulu.

Namun, rencana tersebut batal karena Belanda hanya membentuk satu keresidenan, yaitu Sumatera.

Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), onderafdeeling Tebing Tinggi berganti nama menjadi wilayah kewedanaan.

Setelah kemerdekaan, wilayah ini menjadi bagian dari Kabupaten Empat Lawang dan akhirnya ditetapkan sebagai ibu kota kabupaten.

Kabupaten Empat Lawang tidak hanya kaya akan sejarah, tetapi juga memiliki keistimewaan lainnya yang menarik perhatian, baik dari segi alam maupun budaya.

1. Mata Pencaharian Utama

Mayoritas masyarakat di Kabupaten Empat Lawang bermata pencaharian sebagai petani.

asal usul dan legenda 4 pendekar : fakta unik di balik kabupaten empat lawang sumatera selatan !                            palembang, koranpalpos.com - kabupaten empat lawang, yang terletak di provinsi sumatera selatan, memiliki sejarah dan asal usul yang menarik.
nama kabupaten ini, menurut cerita rakyat, berasal dari kata empat lawangan yang dalam bahasa setempat berarti empat pendekar.
hal ini karena pada zaman dahulu terdapat empat orang tokoh yang pernah memimpin daerah ini, yang dikenal dengan nama rio menang, rio genang, rio pikuk, dan rio kendi.
baca juga:fakta unik kabupaten lahat : kaya batubara, jumlah penduduk miskin nomor 2 di sumatera selatan !
baca juga:kisah magis dan legenda pemandian puyang putri : jejak putri mayangsari di empat lawang sumatera selatan ! 
menurut cerita yang beredar di masyarakat, pada masa lalu terdapat empat orang pendekar yang memimpin daerah ini dengan gagah berani.
masing-masing pendekar memiliki keahlian bela diri yang luar biasa dan menjadi tokoh penting dalam melindungi empat lawang dari ancaman musuh.
keempat pendekar tersebut dikenal sebagai sosok yang pemberani dan memiliki keterampilan bela diri yang tinggi. 
baca juga:asal usul, sejarah, dan fakta unik lahat : kabupaten yang menyimpan harta karun di sumatera selatan !
baca juga:asal usul, sejarah, dan filosofi timbang kepala kerbau : tradisi unik masyarakat kabupaten banyuasin !
mereka menguasai berbagai teknik dan strategi pertempuran yang membuat mereka dihormati dan ditakuti oleh musuh. 
kepemimpinan mereka memberikan perlindungan dan keamanan bagi penduduk empat lawang pada masa itu.
para pendekar ini tidak hanya dikenal karena kepemimpinan mereka, tetapi juga karena keberanian mereka dalam melindungi daerah dari serangan musuh.
baca juga:6 tradisi unik dan keragaman budaya banyuasin : calon kabupaten kaya raya di sumatera selatan ! 
baca juga:asal usul dan fakta banyuasin, calon kabupaten kaya raya di sumatera selatan : tersimpan harta karun 79 ton !
hal ini tercermin dalam semboyan yang dipegang teguh oleh masyarakat empat lawang, yaitu "nedo muno mati jadilah," yang berarti "tidak membunuh mati jadilah."
semboyan ini menggambarkan keberanian dan semangat juang yang diwarisi dari para pendekar tersebut.
kabupaten empat lawang memiliki sejarah yang kaya, terutama pada masa penjajahan hindia belanda dan jepang.
baca juga:asal usul dan legenda sungsang banyuasin : desa kaya raya yang menyimpan harta karun tak ternilai !
baca juga:sejarah dan legenda desa sungai angit musi banyuasin : desa kaya raya di sumatera selatan !
pada masa penjajahan belanda sekitar tahun 1870-1900, tebing tinggi, yang merupakan bagian dari empat lawang, memainkan peran penting sebagai wilayah administratif (onderafdeeling) dan pusat lalu lintas ekonomi karena letaknya yang strategis.
tebing tinggi pernah diusulkan menjadi ibu kota keresidenan saat belanda berencana membentuk keresidenan sumatera selatan (zuid sumatera) yang meliputi lampung, jambi, dan palembang pada tahun 1870-an.
tebing tinggi dinilai strategis untuk menghalau ancaman pemberontakan dari daerah sekitarnya, seperti pagar alam, pasemah, dan daerah perbatasan dengan bengkulu.
namun, rencana tersebut batal karena belanda hanya membentuk satu keresidenan, yaitu sumatera.
pada masa penjajahan jepang (1942-1945), onderafdeeling tebing tinggi berganti nama menjadi wilayah kewedanaan.
setelah kemerdekaan, wilayah ini menjadi bagian dari kabupaten empat lawang dan akhirnya ditetapkan sebagai ibu kota kabupaten.
kabupaten empat lawang tidak hanya kaya akan sejarah, tetapi juga memiliki keistimewaan lainnya yang menarik perhatian, baik dari segi alam maupun budaya.
1. mata pencaharian utama
mayoritas masyarakat di kabupaten empat lawang bermata pencaharian sebagai petani.
pertanian menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat di daerah ini, dengan berbagai komoditas pertanian yang dihasilkan.
2. wisata alam
kabupaten empat lawang memiliki beberapa destinasi wisata alam yang indah, di antaranya:
curug tanjung alam di kecamatan lintang kanan.
air lintang di kecamatan pendopo, yang merupakan pertemuan antara air bayau dan air lintang.
3. iklim dan cuaca
kabupaten empat lawang dikenal memiliki iklim yang dingin dengan curah hujan yang tinggi.
suhu di daerah ini berkisar antara 18-30 derajat celsius, menjadikannya daerah yang sejuk dan nyaman.
4. budaya dan tradisi
kabupaten empat lawang memiliki budaya dan tradisi yang kuat.
suku lintang yang mayoritas menghuni daerah ini dikenal dengan adat dan budayanya yang khas.
cerita tentang empat pendekar yang memimpin daerah ini menjadi bagian dari warisan budaya yang terus dikenang oleh masyarakat.
kabupaten empat lawang merupakan hasil pemekaran dari kabupaten lahat.
pemekaran ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mempercepat pembangunan di daerah tersebut.
sejak menjadi kabupaten sendiri, empat lawang terus berkembang dan berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui berbagai program pembangunan.
seiring berjalannya waktu, kabupaten empat lawang terus mengalami perubahan dan perkembangan.
dari masa penjajahan hingga kemerdekaan, daerah ini telah menunjukkan adaptasi yang baik terhadap perubahan zaman.
pembangunan infrastruktur, peningkatan sektor pendidikan, dan kesehatan menjadi fokus utama pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
kabupaten empat lawang dengan segala sejarah dan keistimewaannya, merupakan daerah yang kaya akan budaya dan tradisi.
dari asal usul nama yang berasal dari empat pendekar yang memimpin daerah ini, hingga peran pentingnya pada masa penjajahan
belanda dan jepang, empat lawang memiliki warisan sejarah yang patut dibanggakan.
dengan memahami dan mengenali sejarah serta keistimewaan kabupaten empat lawang, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya serta terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
kabupaten empat lawang bukan hanya sekadar wilayah administratif, tetapi juga cerminan dari perjuangan, keberanian, dan semangat juang para pendahulu yang patut diteruskan oleh generasi berikutnya.***

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 3 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan