Fakta Unik Kabupaten Lahat : Kaya Batubara, Jumlah Penduduk Miskin Nomor 2 di Sumatera Selatan !

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Kamis , 30 May 2024 - 13:12

Bukit Jempol atau Bukit Serelo merupakan ikon Kabupaten Lahat yang di perut buminya mengandung batubara dengan cadangan terbesar di Sumatera Selatan-Foto : Dokumen Palpos-

3. Sawit

Perkebunan kelapa sawit juga menjadi sektor yang menjanjikan di Kabupaten Lahat. Berdasarkan data BPS, luas area perkebunan sawit mencapai 47.412 hektar.

Sebagian besar perkebunan ini dikelola oleh perusahaan besar serta perkebunan sawit rakyat.

Harga sawit yang pernah mencapai Rp3.000 per kilogram mendorong banyak petani karet untuk beralih ke sawit karena nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Terdapat beberapa perusahaan besar yang bergerak di sektor perkebunan sawit di Kabupaten Lahat, serta pabrik pengolahan sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO).

Ini menunjukkan potensi besar sektor sawit dalam mendongkrak ekonomi daerah.

Uniknya Kabupaten Lahat, meski kaya batubara dan pertanian, ternyata tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan penduduknya.

Meski mencatatkan perkembangan positif dalam pengurangan kemiskinan, tapi berdasarkan data per 30 November 2023, persentase penduduk miskin di kabupaten ini nomor 2 di Sumaera Selatan.

Tercatat sebesar 15 persen, meski turun sebesar 0,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya 15,61 persen.

Dikutip dari data dari Badan Pusat Statistik (BPS), total penduduk Kabupaten Lahat pada tahun 2023 mencapai 438,24 ribu jiwa.

Dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumatera Selatan, Lahat berada di posisi kedua dengan persentase penduduk miskin yang cukup tinggi.

Berikut daftar persentase penduduk miskin di Sumatera Selatan tahun 2023:

1. Kabupaten Musi Rawas Utara : 18 persen,

2. Kabupaten Lahat: 15 persen.

3. Kabupaten Musi Banyuasin : 14 persen.

fakta unik kabupaten lahat  : kaya batubara, jumlah penduduk miskin nomor 2 di sumatera selatan !                            palembang, koranpalpos.com -  kabupaten lahat, terletak di sumatera selatan, dikenal sebagai salah satu daerah penghasil batubara terbesar di indonesia.
produksi 'emas hitam' di perut bumi seganti setungguan ini,  mencapai 20 juta ton per tahun. 
dengan cadangan batubara yang melimpah dan kehadiran 36 perusahaan batubara, serta banyaknya perusahaan kontraktor dan subkontraktor, lahat menjadi pusat industri tambang yang vital bagi perekonomian daerah dan nasional.
baca juga:asal usul, sejarah, dan fakta unik lahat : kabupaten yang menyimpan harta karun di sumatera selatan !
baca juga:kisah magis dan legenda pemandian puyang putri : jejak putri mayangsari di empat lawang sumatera selatan ! 
produksi batubara yang besar ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah melalui pajak yang dibayarkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. 
selain itu, industri tambang batubara juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal, yang selanjutnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran di daerah ini.
selain batubara, kabupaten lahat juga memiliki beberapa pembangkit listrik tenaga uap (pltu) dan pembangkit listrik tenaga air (plta). 
baca juga:asal usul, sejarah, dan filosofi timbang kepala kerbau : tradisi unik masyarakat kabupaten banyuasin !
baca juga:6 tradisi unik dan keragaman budaya banyuasin : calon kabupaten kaya raya di sumatera selatan ! 
kehadiran pembangkit listrik ini menunjukkan bahwa sumber daya alam di kabupaten lahat sudah dimanfaatkan untuk mendapatkan nilai tambah melalui hilirisasi industri di bidang energi. 
ini menjadi peluang besar bagi pemerintah untuk lebih mengembangkan sektor energi agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi perekonomian daerah.
sektor perkebunan di kabupaten lahat juga memiliki peran penting dalam perekonomian daerah. 
baca juga:selain kaya batubara, beras dan kelapa : banyuasin penghasil udang terbesar di sumatera selatan !
baca juga:asal usul dan legenda sungsang banyuasin : desa kaya raya yang menyimpan harta karun tak ternilai !
ada tiga komoditas utama yang dihasilkan yaitu kopi, karet, dan kelapa sawit.
1. kopi
dinas perkebunan kabupaten lahat mencatat bahwa pada tahun 2022, luas area perkebunan kopi rakyat mencapai 54.441 hektar dengan produksi sebesar 22.722 ton.
sebanyak 45.505 kepala keluarga (kk) bergantung pada sektor ini sebagai sumber penghidupan.
baca juga:sejarah dan legenda desa sungai angit musi banyuasin : desa kaya raya di sumatera selatan !
baca juga:5 kabupaten dan kota penghasil ikan terbesar di sumatera selatan : juaranya bukan banyuasin !
2. karet
berdasarkan data dari badan pusat statistik (bps), terdapat 18 dari 24 kecamatan di kabupaten lahat yang memiliki perkebunan karet dengan total luas area 34.938 hektar.
kecamatan kikim area, yang meliputi kikim timur, kikim selatan, kikim tengah, dan kikim barat, menjadi daerah penghasil karet terbesar. 
berikut adalah data rinci mengenai luas lahan dan jumlah kk petani karet di setiap kecamatan tersebut:
kikim timur: 4.898 hektar dengan 2.250 kk
kikim selatan: 5.030 hektar dengan 2.500 kk
kikim tengah: 3.058 hektar dengan 1.500 kk
kikim barat: 4.695 hektar dengan 2.050 kk
3. sawit
perkebunan kelapa sawit juga menjadi sektor yang menjanjikan di kabupaten lahat. berdasarkan data bps, luas area perkebunan sawit mencapai 47.412 hektar. 
sebagian besar perkebunan ini dikelola oleh perusahaan besar serta perkebunan sawit rakyat. 
harga sawit yang pernah mencapai rp3.000 per kilogram mendorong banyak petani karet untuk beralih ke sawit karena nilai ekonomi yang lebih tinggi.
terdapat beberapa perusahaan besar yang bergerak di sektor perkebunan sawit di kabupaten lahat, serta pabrik pengolahan sawit menjadi crude palm oil (cpo). 
ini menunjukkan potensi besar sektor sawit dalam mendongkrak ekonomi daerah.
uniknya kabupaten lahat, meski kaya batubara dan pertanian, ternyata tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan penduduknya.
meski mencatatkan perkembangan positif dalam pengurangan kemiskinan, tapi berdasarkan data per 30 november 2023, persentase penduduk miskin di kabupaten ini nomor 2 di sumaera selatan.
tercatat sebesar 15 persen, meski turun sebesar 0,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya 15,61 persen.
dikutip  dari data dari badan pusat statistik (bps), total penduduk kabupaten lahat pada tahun 2023 mencapai 438,24 ribu jiwa. 
dibandingkan dengan kabupaten lain di sumatera selatan, lahat berada di posisi kedua dengan persentase penduduk miskin yang cukup tinggi.  
berikut  daftar persentase penduduk miskin di sumatera selatan  tahun 2023:
1. kabupaten musi rawas utara : 18 persen,
2. kabupaten lahat: 15 persen.
3. kabupaten musi banyuasin : 14 persen.
4. kabupaten musi rawas: 14 pesen.
5. kabupaten ogan ilir : 13 persn. 
6. kabupaten ogan komering ilir : 13 persen. 
7. kota lubuk linggau : 12 persen. 
8. kabupaten empat lawang : 11 persen. 
9. kabupaten ogan komering ulu : 11 persen. 
10. kota prabumulih : 11 persen. 
11. kabupaten muara enim : 10 persen.
12. kabupaten penukal abab lematang ilir : 10 persen 
13. kabupaten ogan komering ulu selatan : 10 persen
14. kota palembang : 10 persen.
15. kabupaten ogan komering ulu timur : 9 persen. 
16. kabupaten banyuasin : 9 persen. 
17. kota pagar alam : 8 persen. 
ada beberapa faktor kunci yang berperan dalam pengurangan angka kemiskinan tersebut, antara lain:
1. pendidikan 
peningkatan akses dan kualitas pendidikan di daerah pedesaan dan perkotaan telah memberikan dampak positif. 
masyarakat dengan pendidikan yang lebih baik memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
2. kesehatan 
program-program kesehatan yang difokuskan pada ibu dan anak, serta penanganan penyakit menular, telah meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
3. pertanian dan perikanan 
sektor pertanian dan perikanan yang merupakan tulang punggung perekonomian lahat mendapatkan perhatian khusus. 
pemerintah memberikan dukungan berupa subsidi pupuk, bibit unggul, dan pelatihan teknologi pertanian modern.
4. investasi dan industri 
masuknya investasi dan perkembangan sektor industri di lahat turut menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
5. partisipasi masyarakat 
kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam berbagai program pengentasan kemiskinan juga menjadi faktor penting. 
masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga berperan aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan program.
beberapa tantangan yang masih dihadapi antara lain:
1. kesenjangan ekonomi 
kesenjangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan masih cukup tinggi. 
akses terhadap fasilitas dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur masih terbatas di beberapa daerah pedesaan.
2. pengangguran 
tingkat pengangguran yang masih tinggi, terutama di kalangan pemuda, memerlukan perhatian khusus. 
program-program pelatihan kerja dan penciptaan lapangan kerja baru perlu terus ditingkatkan.
3. perubahan iklim 
dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian dan perikanan menjadi tantangan tersendiri. 
pemerintah perlu mengembangkan strategi adaptasi yang efektif untuk melindungi mata pencaharian masyarakat.
dengan komitmen yang kuat dan strategi yang tepat, kabupaten lahat dapat terus menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 
pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut, memastikan bahwa setiap warga mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati kehidupan yang lebih baik.***

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 3 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan