8 Fakta Unik, Sejarah dan Potensi Banyuasin : Kabupaten Lumbung Padi Nasional, Miniatur Indonesia !

Kawasan Sungsang dari udara yang merupakan salah satu pusat kekuatan ekonomi Kabupaten Banyuasin dari sektor perikanan dari pariwisata-Foto : Dokumen Palpos-

Kini, tradisi ini telah berkembang menjadi seni pertunjukan yang menarik.

Serambe biasanya dinyanyikan oleh para orang tua untuk menenangkan anak-anak mereka sebelum tidur.

Selain itu, Serambe juga sering dipentaskan dalam acara-acara kebudayaan sebagai bentuk pelestarian warisan leluhur.

6. Ngundang

Ngundang adalah adat istiadat di Banyuasin di mana masyarakat mengunjungi sanak keluarga dan tetangga satu per satu untuk memberitahu mereka tentang acara hajatan yang akan diadakan.

Tradisi ini menunjukkan rasa saling menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan.

Meskipun zaman telah berubah dan teknologi komunikasi telah berkembang pesat, tradisi Ngundang tetap dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari identitas budaya Banyuasin.

7. Taman Nasional Sembilang

Salah satu destinasi ekowisata yang terkenal di Banyuasin adalah Taman Nasional Sembilang.

Taman nasional ini memiliki luas sekitar 2.051 km² dan menjadi tempat singgah jutaan burung migran setiap akhir tahun.

Fenomena migrasi burung ini menarik perhatian banyak wisatawan, terutama para pengamat burung dari berbagai negara.

Keanekaragaman hayati dan keindahan alam Taman Nasional Sembilang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menikmati ekowisata.

Selain Taman Nasional Sembilang, daerah Sungsang juga menawarkan potensi pariwisata yang luar biasa.

Dengan hutan mangrove yang lebat dan ekosistem pesisir yang sehat, Sungsang menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang mencari pengalaman alam yang otentik.

Pemerintah Kabupaten Banyuasin berencana untuk meningkatkan fasilitas dan aksesibilitas menuju daerah ini agar lebih banyak wisatawan dapat menikmati keindahan alamnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan