Faktor Ketokohan dan Kinerja
Pelaksanaan pencoblosan Pemilu 2024 di salah satu TPS-Foto: Istimewa-
Terkait banyaknya petahana yang gagal mempertahankan kursinya, Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya, Prof Dr Febrian mengatakan, kekalahan sejumlah petahana dalam pemilu ini disebabkan banyak faktor diantaranya, adanya kekecewaan masyarakat terhadap kinerja mereka selama ini.
Selain itu, hadirnya Caleg baru dengan infrastruktur dan amunisi politik yang lebih kuat juga berpengaruh besar untuk menggeser posisi petahana.
BACA JUGA:PT KAI Ingatkan Calon Penumpang Tidak Bawa Barang Berlebihan
BACA JUGA:Tomas Muba Akui Pj Bupati Apriyadi Tinggalkan Legacy Baik
Meski demikian lanjut Febrian, kemampuan dan kredibilitas seseorang dalam posisi politiknya akan menentukan kesuksesan mereka dalam pemilu.
Orang yang memiliki pengalaman politik biasanya memiliki keunggulan tersendiri, namun Caleg baru juga memiliki peluang untuk mengejar kemenangan dengan cepat karena kemampuan mereka untuk belajar dan beradaptasi.
Kegagalan sejumlah petahana dalam pemilu ini memberikan implikasi yang signifikan terhadap dinamika politik di Sumsel.
Wajah-wajah baru yang belum teruji pengalaman akan mengisi posisi di legislatif, mengundang pertanyaan tentang kapabilitas dan kualitas mereka dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
Khususnya, adanya anggota DPRD Sumsel yang terpilih berdasarkan hubungan keluarga dengan pejabat daerah menimbulkan keraguan akan independensi dan dedikasi mereka terhadap kepentingan publik.
Hal ini menunjukkan bahwa struktur politik yang kuat dan dukungan dari pejabat terkait dapat menjadi faktor penentu dalam proses pemilihan.
Pemilihan Legislatif DPRD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2024 menciptakan perubahan signifikan dalam komposisi anggota DPRD Sumsel.
Kegagalan sejumlah petahana dalam mempertahankan kursinya, serta kehadiran wajah-wajah baru dalam politik lokal, memberikan gambaran tentang dinamika politik yang terus berkembang di daerah tersebut.
Bagaimana kinerja anggota DPRD yang terpilih, terutama mereka yang memiliki hubungan keluarga dengan pejabat daerah, akan menjadi sorotan publik dalam mengawasi akuntabilitas dan transparansi pemerintahan di masa mendatang.
Hasil pleno rekapitulasi suara dan perolehan kursi di lembaga wakil rakyat Sumsel ini juga mendapat tanggapan sejumlah warga.
Dimana warga masyarakat memberikan beragam pendapat terhadap kenyataan bahwa lebih dari 50% petahana DPRD Sumsel gagal mempertahankan kursi mereka.