OKU Timur Kejar Predikat Proklim Tahun 2024

Wakil Bupati OKU Timur Sumsel, Adi Nugraha Purna Yudha saat membuka sosialisasi Program Kampung Iklim (ProKlim) tahun 2024. Foto : Antara--

MARTAPURA - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Provinsi Sumatera Selatan mengejar predikat Program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2024, melalui sosialisasi untuk memberikan wawasan bagi perangkat desa tentang program tersebut.

"Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan wawasan, ilmu, dan teknis-teknis tentang Proklim," kata Wakil Bupati OKU Timur Adi Nugraha Purna Yudha saat membuka sosialisasi Program Kampung Iklim tahun 2024 di Martapura, Jumat.

Sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber penyuluh dari Kementerian LHK Wilayah Sumatera Selatan, yang diikuti oleh 70 orang peserta dari perangkat desa di wilayah itu.

"Pemenuhan Proklim ini sendiri minimal 30 persen dari jumlah desa yang ada. Artinya dari 305 desa yang ada di OKU Timur, minimal 83 desa harus memenuhi Proklim," katanya.

BACA JUGA:Peringatan HUT Baden Powell ke-167 Kwaran Pedamaran

BACA JUGA:BPBD OKU Selatan Ingatkan Warga Waspada Longsor

Menurut Wabup, pentingnya program kampung iklim itu karena mayoritas masyarakat di OKU Timur berprofesi sebagai petani, yang secara tidak langsung bergantung pada iklim, baik saat musim kemarau maupun hujan.

Karena itu, pentingnya program kampung iklim itu karena mayoritas masyarakat di OKU Timur berprofesi sebagai petani,di wilayah itu.

"Dampak El-Nino begitu luar biasa terutama pada sektor pertanian. Oleh sebab itu dengan adanya Proklim diharapkan kita bisa mempersiapkan diri dan mengatasi perubahan iklim ekstrem jika suatu saat terjadi," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) OKU Timur Feri Hadiansyah menjelaskan, penghargaan Proklim adalah predikat yang diberikan untuk memperkuat kapasitas adaptasi masyarakat terhadap dampak perubahan iklim dan menurunkan emisi gas rumah kaca (GKR), serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

BACA JUGA: Bulog OKU Jual Sembako Murah di Operasi Pasar

BACA JUGA:Batas Pelunasan BPHI OKU Berakhir

Suatu dampak yang terjadi dari perubahan Iklim adalah anomali cuaca dan iklim yang sering kali menyebabkan terjadinya gagal panen, sehingga memicu kerawanan pangan dan fluktuasi harga di pasar.

Hal itu bisa dicegah dan diantisipasi dari kontribusi dalam mitigasi dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik dan menjaga lingkungan hidup agar tetap bersih.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan